Bisnis.com, TANGERANG - Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat tidak merendam batu akik di dalam air selama berhari-hari tanpa diganti airnya.
Kepala Balitbangkes Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama mengatakan dari pantauan lapangan pihaknya selama dua bulan terakhir, kerap didapati jentik nyamuk aedes aegypti di dalam rendaman bongkahan batu akik. Nyamuk itulah yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).
“Kalau toh akan merendam batu akik, air rendamannya harus diganti setiap hari atau dua kali sehari lebih bagus,” ujarnya Jumat (3/7).
Dia mengingatkan jangan sampai larut demam batu akik tetapi terkena DBD.
Tjandra menjelaskan Balitbangkes akan mengumpulkan minimal 244.800 jentik nyamuk untuk seluruh provinsi. Di beberapa Laboratorium Balitbangkes di beberapa kota akan dikembangbiakkan jentik sampai jadi nyamuk dewasa.
Pengembangbiakan itu dilakukan sampai turunan kesatu, diperkirakan akan menjadi 12.240.000 telur nyamuk.
"Bila diperlukan dapat dikembangbiakan kembali menjadi turunan kedua. Sehingga beberapa laboratorium kami di berbagai kota bisa saja punya stok sekitar 600 juta telur nyamuk,” ujarnya.
Ratusan juta telur itu bisa digunakan untuk penelitian lanjutan pengendalian nyamuk bagi kesehatan. Balingbangkes mengklaim seluruh laboratoriumnya sudah memenuhi persyaratan sebagai insektarium untuk pemeliharaan nyamuk.
Sebagian nyamuk dan jentik itu akan diuji kepekaannya terhadap lima jenis insektida yang biasa digunakan di Indonesia. "Hasilnya akan diperkirakan keluar akhir 2015," ujarnya.