Bisnis.com, JAKARTA - Hampir setiap pasangan ingin menggelar resepsi pernikahan secara maksimal. Maka tidak sedikit mereka harus berutang untuk momen sekali seumur hidup ini. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan berutang untuk menikah.
Direktur dan Senior Partner OneShildt Financial Planning Budi Raharjo menuturkan jika pasangan kepepet mengambil pinjaman guna biaya pernikahan, dana itu harus benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama penyelenggaraan pernikahan.
"Yang perlu diingat, cicilan juga tidak boleh lebih dari satu tahun..."
Dia mengingatkan jangan sampai pinjaman tersebut digunakan untuk memenuhi gaya pernikahan, seperti menyewa jasa hiburan.
"Yang perlu diingat, cicilan juga tidak boleh lebih dari satu tahun. Sebab, setelah menikah pasangan perlu menyiapkan biaya lain-lain. Seperti, dana kelahiran," tuturnya.
Menurutnya, dana pinjaman seharusnya sebagai alternatif terakhir sumber pembiayaan untuk pernikahan. Sumber dana pernikahan dapat diperoleh di antaranya dari biaya mandiri yang telah disediakan sekian persen dari pendapatan calon pengantin untuk kebutuhan pernikahan.
Lalu, dari bantuan orangtua dan bantuan dari sanak serta kerabat. "Yang perlu diwaspadai adalah jangan sampai setelah menikah, pasangan akan dipusingkan untuk membayar cicilan," katanya.