Bisnis.com, JAKARTA — Di era serba digital seperti sekarang ini, mempelajari ilmu komputer semakin penting, di tambah dengan peluang karier yang semakin banyak dari jurusan ini.
Menurut QS World University Rankings studi ilmu komputer semakin penting karena dapat membekali individu dengan keterampilan penting abad ke-21, membuka pintu menuju berbagai jalur karier, dan mendorong inovasi dalam dunia teknologi yang berkembang pesat.
Studi komputer juga menyediakan dasar untuk memahami dan membentuk lanskap digital, yang memengaruhi segala hal mulai dari penelitian ilmiah hingga kehidupan sehari-hari.
Gelar ilmu komputer juga dapat mengarahkan ke berbagai jalur karier, termasuk rekayasa perangkat lunak, ilmu data, keamanan siber, dan banyak lagi. Permintaan akan profesional komputer yang terampil terus meningkat di berbagai industri.
Menurut QS World University Rankings by Subject 2025, yang dirilis pada pertengahan Maret oleh firma analisis pendidikan tinggi Inggris Quacquarelli Symonds, universitas-universitas Asia terus menunjukkan kinerja yang kuat dalam ilmu komputer.
Di antara 50 universitas teratas di seluruh dunia, ada 13 berasal universitas dengan fakultas ilmu komputer dari Asia, dengan China memimpin kawasan ini dengan delapan universitas yang ditampilkan, berikut ini:
1. National University of Singapore (peringkat 4)
2. Nanyang Technological University (peringkat 6)
3. Tsinghua University (peringkat 11)
4. Peking University (peringkat 14),
5. Shanghai Jiao Tong University (peringkat 20)
6. University of Hong Kong (peringkat 21)
7. Hong Kong University of Science & Technology (peringkat 24)
8. Chinese University of Hong Kong (peringkat 27)
9. The Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) (peringkat 29)
10. University of Tokyo (peringkat 30)
11. Zhejiang University (peringkat 31)
12. Fudan University (peringkat 39)
13. Seoul National University (peringkat 44)
Institusi Singapura memperoleh posisi tertinggi, dengan National University of Singapore berada di peringkat ke-4 secara global, dan Nanyang Technological University di peringkat ke-6.
Diikuti oleh Tsinghua University (peringkat 11), Peking University (peringkat 14), Shanghai Jiao Tong University (peringkat 20), semuanya di daratan China, University of Hong Kong (peringkat 21), dan Hong Kong University of Science & Technology (peringkat 24) di Hong Kong.
Korea Selatan dan Jepang juga memiliki tiga universitas yang masuk dalam 50 besar, yaitu The Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) (peringkat 29), University of Tokyo (peringkat 30), dan Seoul National University (peringkat 44).
Seoul National University mengalami peningkatan paling signifikan, naik 28 peringkat dari tahun sebelumnya ke posisi ke-44.
Mengenai biaya kuliah untuk mahasiswa internasional, universitas di daratan China menawarkan biaya terendah, berkisar antara US$3.400 hingga US$4.100 atau sekitar Rp57 juta sampai Rp70 jutaper tahun.
Sebaliknya, universitas di Singapura mengenakan biaya tertinggi, antara US$29.600 dan US$34.300 atau sekitar Rp470 juta sampai Rp575 juta per tahun.
Di Indonesia, ada tujuh universitas dengan jurusan ilmu komputer yang masuk dalam daftar QS, namun tak masuk dalam 50 besar, berikut ini:
1. Universitas Indonesia (urutan 351-400)
2. Bina Nusantara University (urutan 401-450)
3. Universitas Gadjah Mada (urutan 551-600)
4. Institut Teknologi Bandung (urutan 551-600)
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (urutan 551-600)
6. Telkom University (urutan 701-750)
7. Universitas Airlangga (urutan 701-750).
Pemeringkatan QS mengevaluasi sekitar 1.700 universitas dari lebih dari 100 negara dan wilayah. Pemeringkatan ditentukan oleh lima kriteria, dengan reputasi akademis memiliki bobot tertinggi (40-50%).
Kriteria lainnya meliputi reputasi pemberi kerja, rata-rata kutipan per makalah, indeks H yang mengukur produktivitas dan dampak penelitian, dan indeks International Research Network (IRN) yang menilai efektivitas kolaborasi internasional.