2. Popeye dan bayam
Pelaut Popeye mengandalkan kekuatan dari bayam. Setelah makan bayam, ototnya segera menyembul dari balik lengan baju dan Popeye siap menerjang setiap musuh. Kendati demikian, dalam kenyataannya bayam tidak bisa membuat otot manusia membesar.
Faktanya, ilmuwan sempat salah menempatkan titik desimal saat meneliti zat besi pada bayam.
Pada 1870, seorang ilmuwan Jerman bernama Erich von Wolf memastikan jumlah zat besi pada bayam, tapi saat mencatat, secara tidak sengaja dia salah menempatkan titik desimal: bukannya menulis bahwa bayam memiliki 3.5 mg zat besi per 100 gram bayam, yang terjadi adalah dia menulis 35 mg zat besi. Itu merupakan jumlah yang sangat besar.
Seperti catatan Samuel Arbesman, jika perhitungannya benar, “Setiap 100 gram bayam sama saja memakan sebuah klip kertas.” Meskipun demikian, Popeye membantu meningkatkan konsumsi bayam di Amerika menjadi peringkat 3.