Bisnis.com, SUABAYA-- Duo musisi muda bertalenta asal Prancis, Vincent Peirani yang memainkan alat musik akordeon, dan Emile Parisen yang memainkan musik saksofon menyapa pecinta musik jazz di Surabaya dalam rangka tur Asia.
"Tur Asia kami di Vietnam, Thailand serta Indonesia. Di Indonesia kami sudah tur di beberapa kota yaitu Yogyakarta (21/9/2015), Jakarta (22/9/2015), Bandung (23/9/2015), sekarang di Surabaya, dan besok di Bali," kata musisi akordeon, Vincent Peirani ketika jumpa pers di Garden Piazza Surabaya, Kamis (24/9/2015).
Menurut dia, Peirani-Parisen akan menampilkan sebuah dialog musik dengan komposisi yang kreatif dan unik dengan mengemasnya dalam musik jazz klasik ternama, antara lain Sydney Bechet, Henry Lodge, Irving Mills, Duke Ellington dalam sentuhan ciri khasnya yang lebih modern.
"Kami akan menampilkan jazz klasik dari Sydney Bechet, Henry Lodge, Irving Mills, Duke Ellington dengan instrumen modern akordeon yang jarang dapat disaksikan pada musik jazz di Indonesia yang dipadukan saksofon," tuturnya.
Menurut dia, konser jazz yang digelar di resto 1914 Garden Piazza bekerja sama dengan Institur Francais Indonesia (IFI) pukul 19.00 ini akan menyuguhkan tujuh buah musik jazz instrumen akordeon dan saksofon.
"Ada sekitar tujuh buah musik yang terdapat dalam album Belle epoque, salah satu album kami yang telah dirilis beberapa bulan lalu selama kurang lebih satu setengah jam," ujarnya.
Gamelan
Meski hanya beberapa hari di Indonesia, Peirani menambahkan, salah satu alat musik tradisional yang dikenalnya di Indonesia adalah gamelan.
"Saya suka alat musik gamelan karena memiliki musik yang penuh energik dan dinamis ketika saya berada di Bali, saya mengetahuinya karena istri saya merupakan orang kelahiran Bandung," jelasnya.
Di sisi lain, Parisen mengatakan dengan jazz pula, mereka membuat komposisi bernuansa sendu "Hysm" dari album mereka Belle Epoque, karya Parisien yang sedikit mengingatkan pada irama gospel.
"Saya ambil apa pun yang saya suka, kemudian dicampur dengan membuat komposisi sendiri dengan cara saya," terang saksofonis yang pernah mendapat penghargaan Talet of Jazz dari Fond daction Sacem selama tiga tahun berturut-turut.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, keduanya bertemu sekitar lima tahun lalu, saat berkolaborasi dengan empat teman sesama musisi.
"Ada sambungan yang kuat di antara kami, lalu kami putuskan bermusik bersama," tandasnya bersama dengan Peirani.