Bisnis.com, JAKARTA—Berdasarkan survei Visa, setiap minggunya lebih dari Rp440.000 dana orang Indonesia “menghilang” tak terlacak kemana pengeluaran tersebut pergi.
Survei yang dilakukan oleh perusahaan riset internasional YouGov bersama Visa, menunjukkan seberapa besar pengeluaran konsumen di 14 negara Asia, yang tidak terlacak.
Di antara negara-negara Asia yang diteliti, Indonesia menempati urutan keempat tertinggi dalam persentase pengeluaran mystery spending setiap minggunya. Thailand, China, dan India menduduki tiga teratas dengan persentase mystery spending masing-masing sebesar 72%, 66%, dan 60%.
Mystery spending didefinisikan sebagai uang tunai yang dikeluarkan namun konsumen tidak yakin atau tidak mengetahui untuk apa uang tersebut digunakan.
Presiden Direktur PT Visa Indonesia Ellyana Fuad mengatakan, ”Memang sulit untuk memantau pengeluaran tunai, kecuali jika kita mencatat secara manual setiap pengeluaran tersebut. Hal ini bagi kebanyakan orang cukup merepotkan dan menghabiskan waktu. Kartu debit dan kredit memudahkan untuk melacak setiap pengeluaran dengan rinci. Selain itu, menggunakan kartu pembayaran lebih aman daripada membawa uang tunai, yang jika hilang atau dicuri tidak akan dapat kembali,” ujar Ellyana dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Rabu (30/09).
Survey juga mengungkapkan bahwa kebanyakan mystery spending orang Indonesia kemungkinan dihabiskan untuk belanja barang yang non-essential (44%), makanan ringan (44%), makan bersama keluarga dan teman (37%) dan juga untuk hiburan seperti nonton film dan pesta (37%).
Orang Indonesia berusia antara 45 sampai 54 tahun, terutama pria, adalah mystery spenders terbesar. Sebesar Rp470.000 pengeluaran mereka per minggu tidak terlacak. Sementara, mysterious spending wanita lebih kecil, yakni sebesar Rp421.000 per minggu.