Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi AS Pfizer terus berupaya untuk mengembangkan obat obesitas bernama Danuglipron dengan merekrut lebih banyak pakar di bidang tersebut.
Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla dalam Konferensi Kesehatan JPMorgan pada Senin (14/1/2025) mengatakan para ahli membantu Pfizer sehingga dapat memulai studi tahap akhir Danuglipron pada paruh kedua tahun ini.
Pfizer sedang menguji beberapa dosis pil penurun berat badan dengan dosis sekali sehari, setelah menghentikan pengembangan obat dosis dua kali sehari pada akhir 2023.
"Pada titik ini, saya sangat berhati-hati dengan Danuglipron," kata Bourla pada konferensi industri yang sedang berlangsung di San Francisco dilansir dari Reuters, Senin (14/1/2024).
Melalui obat tersebut, Pfizer bertujuan untuk menawarkan pasien alternatif yang lebih nyaman daripada obat suntik untuk menurunkan berat badan.
Pesaing Pfizer, Lilly dan Novo juga tengah mengembangkan pengobatan oral mereka sendiri. Beberapa analis memperkirakan pasar obat-obatan ini akan bernilai lebih dari US$150 miliar dalam penjualan tahunan pada awal 2030-an.
"Kami berharap akan memiliki profil yang kompetitif," kata Bourla.