Bisnis.com, JAKARTA-- Pakar marketing kelas dunia Philip Kotler secara resmi dinobatkan sebagai Duta Wonderful Indonesia.
Dia ditugaskan untuk mempromosikan brand pariwisata Indonesia ke berbagai belahan dunia. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, menobatkan profesor International marketing di Kellog School of Management itu sebagai Duta Wonderful Indonesia.
"Untuk menindaklanjuti penugasan sebagai Duta Pariwisata Indonesia yang diberikan oleh Menteri Pariwisata sebelum saya beberapa tahun lalu, hari ini saya merasa sangat terhormat untuk menyebut Anda (Kotler) sebagai Duta Wonderful Indonesia," kata Arief Yahya kepada Philip Kotler.
Pada kesempatan yang sama, dia meminta guru marketing yang lahir di Chicago Illinois pada 27 Mei 1931 itu untuk mempromosikan Wonderful Indonesia di berbagai belahan dunia ketika Kotler berbicara di forum-forum resmi maupun berkunjung ke berbagai tempat.
Arief sekaligus meminta agar Kotler terus melakukan endorsement terhadap brand pariwisata nasional yakni Wonderful Indonesia.
"Atas nama pemerintah Republik Indonesia, saya ingin mengapresiasi upaya keras Anda untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata khususnya dalam promosi Pulau Komodo di Chicago," katanya. Arief bahkan menyebut Kotler sebagai Duta Pariwisata Indonesia sejati atas berbagai usahanya beberapa tahun lalu untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Pemasaran Dunia
Dua tahun lalu ketika masih menjadi CEO PT Telkom Indonesia, Kotler memberi endorsement untuk bukunya yang berjudul Paradox Marketing. Kini, dia menambahkan, setelah memasuki era internet 4G, pemasaran di dunia termasuk di Indonesia semakin lebih paradoksikal.
"Saya menggunakan konsep marketing paradoks bahkan lebih intensif untuk pasar Wonderful Indonesia dalam kapasitas saya sebagai Menteri Pariwisata," katanya.
"Saya menggunakan online lebih dari offline untuk mengirimkan pesan. Saya memprioritaskan style untuk mendukung substansi pesan.”
Dia juga mengintensifkan penggunaan koneksi M2M atau machine to machine untuk mengkreasikan konektivitas H2H atau human to human. "Mari saya perkenalkan era baru the more digital the more personal," katanya