Bisnis.com, JAKARTA - Lukisan reproduksi banyak dilakukan di atas kanvas dengan media cat minyak. Namun, praktisi batik Ajanis Maliki justru melakukannya dengan cara yang berbeda.
Dia mereproduksi lukisan karya Van Gogh dalam sebuah batik. Dua lukisan reproduksinya dalam batik dipamerkan di Rumah Kopi Nusantara TMII, belum lama ini.
Ajanis Maliki menggunakan media kain mori sebagai wadah lukisan serta canting untuk menorehkan malam menjadi garis demi garis hingga membentuk sebuah lukisan. Ini dilakukan pada lukisan reproduksi dari karya Van Gogh berjudul The Starry Night (1889) dan Potrait of the Postman Joseph Roulin (1888).
Dia memaksimalkan fungsi kuas pada lukisan reproduksi dari karya Van Gogh berjudul The Starry Night (1889). Goresan tebal dan kasar dibuat menggunakan kuas, sedangkan bulatan bintang diperoleh dari sapuan spons. Canting digunakan untuk menghasilkan garis-garis halus dan detail.
Dia banyak menampilkan warna coklat jingga pada lukisan reproduksi berukuran 90x80 cm. Ini berbeda dari lukisan aslinya yang didominasi warna biru.
"Meski material malam identik dengan warna gelap, saya memberi sentuhan cerah melalui warna Jingga. Warna jingga sebagai semangat masyarakat dalam kondisi Indonesia saat ini," katanya memaknai warna jingga ini.
Berbeda dari lukisa reproduksi sebelumnya, Ajanis lebih banyak menggunakan canting pada lukisan reproduksi dari karya Van Gogh berjudul Potrait of the Postman Joseph Roulin (1888). Sebab, lukisan reproduksi berukuran 80x100 cm ini banyak tersusun dari arsiran dan titik.
Pada lukisan reproduksi ini lebih didominasi warna coklat. Ini berbeda dari lukisan aslinya yang didominasi warna hijau. Bahan pewarnanya sebagian menggunakan warna alami. Salah satunya kunyit sebagai latarbelakang foto, katanya.
