Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pariwisata mencanangkan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani di lingkungan Kemenpar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap melalui zona integritas tersebut, Kemenpar akan lebih berani membuat berbagai strategi dan kebijakan tanpa khawatir tersandung kasus korupsi. Dengan pergerakan yang lebih agresif, jumlah wisatawan yang berkunjung pun ditargetkan dapat melonjak sehingga dapat meningkatkan devisa negara.
“Saya mau 2 tahun jumlah kunjungan wisman kita bisa mengalahkan Malaysia, dan dua tahun lagi bisa mengalahkan Thailand, asal jangan korupsi. Tapi remunerasi tadi,” ujarnya, Selasa (27/10/2015).
Namun, Kemenpar juga berharap Kementerian Aparatur Negara dapat meningkatkan remunerasi bagi para pegawai di lingkungan Kemenpar jika mampu meningkatkan devisa negara hingga berkali lipat.
“Kalau sekarang ketika bisa mendapatkan devisa US$10 miliar, remunerasinya Rp9 juta. Kalau bisa mencapai US$ 20 milliar, harusnya remunerasi juga double. Ini bisa memberi semangat bagi karyawan toh negara juga tidak dirugikan,” tuturnya.
Saat ini, devisa pariwisata Indonesia hanya sekitar US$10 miliar, jauh di bawah Malaysia yang dua kali lipat yaitu US$21 miliar, Thailand yang devisa pariwisatanya mencapai US$42 miliar, serta Singapura yang devisanya mencapai US$15 miliar.
