Merapi/tripadvisor
Entertainment

‘Sang Patriot’, Tak Hanya Mbah Maridjan di Merapi

Newswire
Rabu, 28 Oktober 2015 - 09:25
Bagikan

Kabar24.com, YOGYAKARTA-- Di antara tokoh yang besar, pasti ada tokoh-tokoh kecil yang turut berperan serta. Keyakinan itu yang mendorong jurnalis sekaligus relawan, Teguh Supriyadi, membuat film dokumenter yang diberi judul Sang Patriot.

Film yang menggambarkan kiprah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, Tutur Priyanto, yang meninggal digulung awan panas saat erupsi Merapi pada 26 Oktober 2010.

Tutur ditemukan meninggal di seputaran kediaman juru kunci Merapi, Mbah Maridjan. Sebelumnya, dia datang membujuk Mbah Maridjan turun gunung sejak Merapi ditetapkan statusnya menjadi awas pada 25 Oktober 2010.

Bersama Redaktur Vivanews.com, Yulianto Nugroho, ketiganya ditemukan tewas di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

"Kalau bicara erupsi Merapi, yang teringat ketokohan Mbah Maridjan. Padahal ada tokoh-tokoh kecil di sana, seperti Tutur Priyanto," kata Teguh, yang akrab disapa dengan Ucok, kepada Selasa (27/10/2015).

Relawan PMI

Ucok ingin mengangkat sosok-sosok yang berperan besar, tetapi tak tampak. Seperti Tutur yang hanya dikenal Ucok dari nama saat dia mereportase gempa di Bantul pada 2006.

Nama Tutur sebagai relawan PMI sering disebut-sebut.

 "Saya dapat banyak cerita dari relawan-relawan lain tentang kiprahnya yang luar biasa," kata Ucok.

Tak hanya bencana di DIY, seperti gempa bumi dan erupsi Merapi, Tutur juga turun tangan ketika gempa di Padang dan banjir bandang di Bojonegoro.

Tutur pun dikenal sebagai orang yang benar-benar melepaskan keegoisannya demi menolong banyak orang.

Sepeda motornya pun dia pinjamkan dan baru dikembalikan setelah Tutur meninggal.

"Dia lebih mengutamakan menolong orang lain, bahkan ketimbang keluarganya," kata istri Tutur, Supriyati, dalam film itu.

Foto

Meski mengisahkan sosok Tutur, tapi Ucok tidak menampilkan foto Tutur secara terang. Foto hitam putih yang dibingkai pigura pun hanya muncul menjelang pemakaman Tutur yang dihadiri Ketua PMI saat itu, Jusuf Kalla.

Film yang diproduksi atas nama Jogja Archive yang disutradarai Ucok itu digarap mulai April 2015. Dia ingin mengejar momentum lima tahun erupsi Merapi untuk merampungkan filmnya. Tepat 26 Oktober 2015 pagi, film berdurasi 34,45 menit itu selesai yang kini bisa ditonton di YouTube.

"Dari 189 komunitas relawan di DIY, pasti ada yang berjiwa patriot seperti Tutur. Jadi tak perlu ditampakkan, yang mana sang patriot."

 

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro