Bisnis.com, NUSA DUA— Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan agar pimpinan dan kepengurusan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali yang baru dapat lebih memajukan pariwisata Bali kedepannya.
Dikatakan, Pulau Bali menjadi andalan pariwisata Indonesia dan akan tetap menjadi andalan pada masa depan, karena pariwisata Bali sudah dikenal di seluruh dunia.
“Saya berpesan agar Bali dapat bersaing dengan daerah lain di luar Indonesia seperti dengan Bangkok atau Singapura. Sekarang ini Bali itu kalah dengan Bangkok dan Singapura, harapan saya ke depannya Bali sudah bisa seperti kedua daerah tersebut, dan tentunya saya optimistis Bali bisa seperti kedua daerah itu,” tuturnya saat ditemui usai pembukaan Musda PHRI Bali di Nusa Dua, Sabtu (21/11/2015).
Pihaknya berharap agar PHRI Bali lebih seimbang antara hotel dengan restoran karena restoran sendiri sekarang ini kontribusinya hampir sebesar hotel dalam dunia pariwisata.
“Harus dilihat tidak hanya dari sisi restorannya saja, namun juga dari sisi ekonomi kreatifnya. Sebesar 32% dari ekonomi kreatif adalah kuliner dan kuliner menempati urutan pertama. Kami harapkan dengan ketua PHRI Bali yang baru nantinya lebih fokus ke kuliner Bali, selain membantu bisnis restoran juga membantu menumbuhkan industri kreatif kulinernya,” paparnya.
Hariyadi B. Sukamdani, Ketua Umum PHRI, mengharapkan kepengurusan PHRI Bali yang akan datang tentunya lebih baik lagi karena Bali telah menyumbang 1/3 devisa pariwisata seluruh Indonesia.
“Kami berharap pengurus PHRI Bali yang baru nantinya benar-benar dapat bekerja sama dan meningkatkan sinergitas dengan seluruh stakeholder untuk meningkatkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Dia mengimbau bagi hotel dan restoran di Bali yang belum bergabung dengan PHRI, agar segera bergabung. Sekarang ini belum semua bergabung dengan PHRI dan dengan kepengurusan yang baru nantinya seluruh hotel dan restoran di Bali dapat bergabung menjadi anggota PHRI Bali.
Travel
Menteri Arief: Bali Masih Kalah dari Bangkok-Singapura
Penulis : Natalia Indah Kartikaningrum
Editor : Nancy Junita