Bisnis.com, JAKARTA--Tak adanya distributor pada rantai bisnis film bioskop dan layar kaca bukan menjadi halangan. Sineas bisa memanfaatkan situs digital untuk memasarkan karyanya. Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengundang perhatian konsumen hingga investor. Dia pun mengakui distributor yang menghubungkan karya film bioskop dan televisi memang belum ada.
Menurutnya, daripada kesulitan untuk mendekatkan akses ke penonton lebih baik menggunakan medium yang tersedia di antaranya situs berbagi. Melalui cara ini pula, banyak peluang-peluang baru terbuka seiring meningkatnya penikmat video digital. "Yang lama, biarlah dengan yang lama upaya kawan kreatif di bidang ini jangan terhenti. Bisa dengan memanfaatkan media lain seperti webseries di youtube," ujarnya saat melakukan kunjungan di Kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Hal itu, katanya, telah dilakukan para animator. Animator, katanya, memilih membuat karya berupa serial pendek di youtube dengan webseries. Bila mendapat respons positif, sambungnya, bukan tidak mungkin akan ada peluang yang lebih baik lagi. "Enggak cuma soal film, film animasi sekarang banyak kawan-kawan yang mengambil media youtube, membuat webseries. Ini cara untuk memikat perhatian konsumen," katanya.
Seperti diketahui, hingga saat ini baik film televisi atau bioskop disebarkan tanpa adanya distributor. Sineas langsung membawa karyanya ke pemilik jaringan bioskop dan televisi agar bisa disaksikan penonton. Hal ini yang mengakibatkan rumah produksi belum bisa memberikan konten yang mendidik penonton dikarenakan terbatasnya biaya akibat dari skema yang belum menguntungkan.
