Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengutamakan pendekatan lokal yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Program Keluarga Berencana (KB) yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Sukardi Rinakit, Tim Komunikasi Presiden, mengatakan, Pemerintah selalu mendorong program aksi yang bersifat lokal dengan keterlibatan masyarakat untuk menyukseskan KB. Pasalnya, KB dianggap menjadi salah satu penopang dalam upaya menjaga kelanjutan pertumbuhan ekonomi di sebuah negara.
Dalam pelaksanaan KB, Presiden Jokowi menggunakan pendekatan Kampung Keluarga Berencana di seluruh Indonesia yang diharapkan dapat mengurangi angka putus kesertaan Program KB, katanya di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Sukardi menuturkan, pemerintah sedang bekerja keras merevitalisasi Program KB, karena tantangan dan tanggung jawab yang akan dihadapi keluarga Indonesia semakin besar di masa mendatang.
Menurutnya, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada 2020-2030, saat jumlah penduduk dengan umur produktif sangat besar, sedangkan usia muda semakin sedikit dan usia lanjut belum banyak.
Program kesehatan yang dijalankan Pemerintah mencakup biaya KB yang terjangkau, bahkan gratis untuk pasangan KB.
Sukardi memberi gambaran laju pertumbuhan penduduk pada 2014-2015 mencapai 1,32%. Artinya, akan ada pertumbuhan penduduk hingga 3 juta jiwa setiap tahunnya, dengan rata-rata tingkat kelahiran per perempuan pada 2010-2015 mencapai 2,4 anak per perempuan.