Bisnis.com, LEBAK - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai Selasa (15/3/2016) mencapai 230 orang dan dilaporkan tiga warga meninggal dunia.
"Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan penyebaran DBD sehubungan curah hujan masih berlangsung sampai April mendatang," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmutallah, di Lebak.
Penyebaran DBD di Kabupaten Lebak meningkat pada bulan dan tahun sebelumnya hingga mencapai 170 orang. Peningkatan penderita DBD, akibat curah hujan yang masih terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Lebak.
Saat ini, jumlah penderita DBD mencapai 230 orang dan tiga diantaranya meninggal dunia. Ketiga warga yang meninggal dunia itu antara lain Kecamatan Rangkasbitung, Gunungkencana dan Malingping.
Kasus penyakit DBD tersebut karena berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti yang hidup di genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.
Untuk memutus mata rantai penularan DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun. Selain itu juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kami beharap warga melakukan PSN untuk memutus mata rantai penyakit yang mematikan itu," kata Firman.
Menurut dia, sebagian besar warga penderita DBD tinggal di permukiman padat penduduk sekitar perkotaan Rangkasbitung, Malingping, Cimarga, Sajira, Bayah, Cipanas, Gunungkencana, Wanasalam, Cibadak, Maja dan Kalanganyar.
Karena itu, pihaknya meminta jika masyarakat terkena penyakit DBD maka segera dilarikan ke Rumah Sakit atau Puskesmas.
Sebab jika terlambat mendapat pengobatan medis, maka pasien itu akan mengalami sok pendarahan hebat.
"Kami mengimbau jika warga mengalami demam selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit," katanya.
Kepala Puskesmas Kolelet Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Hasanah mengatakan, pihaknya saat ini terus melibatkan petugas tim gerak cepat (TGC) untuk melakukan penyuluhan di empat desa untuk mengantisipasi penyakit DBD.