Bisnis.com, JAKARTA - Mencapai sukses tidak selalu harus belajar dari kesalahan atau kegagalan. Bagi Certified Appreciative Inquiry Evodia Almawaty Sembiring, sukses justru dapat dicapai dengan menggali pengalaman sukses sebelumnya. Metode ini yang disebut dengan Appreciative Inquiry.
Evodia menjelaskan Appreciative Inquiry merupakan metode pengembangan diri untuk melakukan suatu perubahan dengan cara menggali potensi dari hal-hal positif. Metode ini dapat diaplikasikan kepada individu maupun organisasi yang ingin melakukan perubahan. Kuncinya adalah menggali kekuatan untuk mengulang sukses.
Ketika individu melakukan perubahan dan membawa nilai positif, maka akan memberi pengaruh ke organisasi. Dengan demikian, organisasi akan berkembang.
"Bagaimana caranya? Ketika menggali suatu moment yang dinilai sukses dan pernah dilakukan seseorang, maka dia pasti ingin mengulangi sukses berikutnya. Dia pasti mengetahui caranya untuk sukses itu bisa kembali, karena pernah mengalaminya," katanya.
Metode Appreciative Inquiry dapat diterapkan pada organisasi, baik korporasi termasuk rumah sakit, institusi pendidikan, instansi pemerintah, NGO, masyarakat, dan konsultan. Evodia menceritakan pengalaman coaching Appreciative Inquiry pada suatu daerah pada akhirnya mampu meningkatkan anggaran pada sektor kesehatan dari Rp30 juta menjadi Rp2,1 miliar. Bagaimana caranya? Dia menggali potensi setiap pihak yang terlibat dalam bidang kesehatan. Misalnya, coaching Appreciative Inquiry pada bidan di daerah tersebut. Evodia menggali pengalaman bidan yang sukses menolong persalinan.
Dari situ saya menggali siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut dan fasilitas yang dibutuhkan. Dari situ diketahui kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu. Ini kemudian diajukan ke Bupati dan dipresentasikan ke DPR, kemudian diketok, terangnya.
Evodia melakukan 5D dalam menggali potensi individu. Pertama, definition yakni menentukan hal positif yang menjadi fokus untuk digali. Kedua, discovery yakni menggali momen positive. Ini dapat dilakukan dengan berpasangan. Ketiga, melakukan discovery dalam kelompok yang lebih besar untuk mendapat inti nilai positif dari kelompok tersebut. Keempat, dream yakni menciptakan keinginan untuk masa depan. Keempat, design dan kelima, delivery yakni menciptakan cara yang inovatif dan improvisasi masa depan dari hasil discovery tersebut.
Dari proses itu, energi yang keluar akan positif, karena pertanyaan untuk menggalinya juga positif. Kita tidak belajar dari kegagalan, tetapi belajar dari pengalaman yang sukses, katanya. Yang tidak kalah penting dalam Appreciative Inquiry adalah percaya pada proses. Banyak sekali yang tidak memulai karena takut gagal, pesan Evodia.
