Koleksi busana muslim rancangan Itang Yunasz/Tim Muara Bagdja
Fashion

Koleksi Terbaru Label Busana Siap Pakai Itang Yunasz

Wike Dita Herlinda
Minggu, 24 April 2016 - 08:36
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengalaman di dunia mode selama lebih dari 20 tahun membuat Itang Yunasz memahami bagaimana memberikan karakter kepada berbagai jenis busana, termasuk yang memiliki pakem cukup ketat seperti pakaian tertutup alias modest wear.

Tidak semua perancang mode dapat memberi aksen yang pas ke dalam sebuahmodest wear, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah baku seperti tidak memperlihatkan lekuk tubuh, tertutup, dan tidak menerawang.

Banyak desainer masa kini yang berhasil memberikan sentuhan modern,edgy, maupun glamor pada karya-karyamodest wear-nya. Namun, mereka terpaksa mengorbankan salah satu atau lebih dari pakem tersebut untuk melahirkan karyanya.

Bagaimanapun, Itang berhasil menguji kreativitasnya dengan mengawinkan siluet, gaya, serta detail kekinian dengan pakem-pakem baku darimodest wear. Hasilnya adalah sebuah peragaan bertajukIndonesia Selalu, yang merupakan koleksi teranyar label Kamilaa.

Melalui label modest wear-nya yang telah memasuki tahun keempat tersebut, Itang kembali menyilangkan desain yang bergaya muda dan dinamis dengan unsur-unsur tradisional melalui penggunaan motif-motif Nusantara yang berkelas.

Sesuai dengan temanya, koleksi perancang 57 tahun tersebut merangkum cita rasa Indonesia ke dalam pakaian-pakaian bersiluet longgar. Kali ini, dia memainkan berbagai inovasi detail untuk memenuhi selera pangsa pasar pemuda yang lebih menyukai desain yang luwes.

"Indonesia selalu menjadi inspirasi koleksi, buah jerih payah menyelisik koleksi kekayaan wastra Nusantara yang ditransformasikan dalam bentuk motif cetak [printing]," jelas Itang tentang koleksinya yang terdiri atas 90 set busana itu.

Koleksi terbaru Itang mencakup 30 busana pria dan 60 busana perempuan. Keseluruhannya mengadopsi motif-motif kain tradisional dari berbagai daerah, seperti tenun NTT, tenun Makassar, prada Bali, batik Cirebon, dan tenun Kalimantan.

Selain itu, Itang dengan cukup piawai menggabungkan berbagai motif tersebut dalam bentuk patchworkmaupun permainan motif universal agar lebih atraktif bagi segmen pasar generasi muda yang menggunakan busana terututup.

Dari segi material, label Kamilaa menggunakan bahan yang lebih kaku seperti bordir dan brokat yang disisipkan di antara permainan motifprint.

"Saya mengharapkan orang semakin mengenal motif Indonesia yang kaya, sehingga sadar akan harta kekayaan kain bangsa ini. Mengapa print? Karena inilah sarana tercepat dan murah untuk mengenalkan motif kepada khalayak ramai," imbuh Itang.

Di samping bermain dengan motif, Itang juga berkreasi dengan siluet; mulai dari abaya, kaftan, tunik, rompi,cape,outterpanjang, celana sarung,palazzo, serta terusan gamis satu potong hingga tiga potong.

Pemilihan palet warna juga bervariasi mulai dari kelir gelap, hingga cerah dan mencolok. Sebagai aksen, dia menyematkan aksesori berupa kalung-kalung bernuansa tribal ala aksesori Papua, hingga ikat pinggang, turbin, iket, dan kerudung yang bercorak tardisional.

Dari deretan set busana tertutup untuk pria, Itang memfokuskan pada potongan baju koko dengan warna-warni yang senada, tapi penggunaan corak yang sedikit berbeda. Dia memadankannya dengan berbagai variasi potongan celana.

 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro