./.
Fashion

Dongeng Sawunggaling dalam Koleksi Busana Itang Yuma dz

Wike Dita Herlinda
Sabtu, 16 Juli 2016 - 10:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Pernahkah Anda mendengar dongeng tentang Surti dan Tiga Sawunggaling? Di dalam dongeng itu, disebutkan tentang binatang mitologi bernama burung Sawunggaling yang muncul dari benua yang terbelah dan memancarkan lahar yang mengeras menjadi cermin.

Diceritakan, burung Sawunggaling adalah makhluk yang keluar dari cermin tersebut. Siapapun yang memandangnya, akan melihat refleksi wajah, gerak-gerik, dan tutur kata dirinya sendiri di dalam burung tersebut.

Burung yang sama juga menginspirasi salah satu motif batik Jawa yang paling terkenal. Jika Anda pernah melihat guratan burung pada sehelai kain batik, besar kemungkinan motif tersebut adalah Sawunggaling.

Di luar keberadaannya sebagai makhluk legenda, Sawunggaling memiliki kecantikan paras yang menginspirasi lahirnya banyak karya seni dan fesyen. Burung itu pula yang menginspirasi desainer senior Itang Yunasz dalam meluncurkan koleksi Sawung Galing.

Koleksi tersebut terdiri atas 30 set busana tertutup (modest wear) perempuan, yang berasal dari label Itang Yunasz Ready-to-Wear (RTW). Itang mengaku koleksinya diperuntukkan bagi perempuan muda pada rentang usia 20-35 tahun.

Sebagaimana temanya, koleksi modest wear tersebut terilhami oleh sosok mitos yang merupakan perpaduan antara ayam dan burung merak. Di dalam mitologi Tionghoa, makhluk tersebut disebut juga dengan burung Phoenix.

“Inspirasi yang saya dapatkan pada koleksi saya saat ini yaitu dari seorang seniman batik dari Pekalongan bernama Cahyo, yang membuat [motif] Sawunggaling ini semakin indah,” jelas Itang tentang koleksinya.

Dia menyematkan motif burung Sawunggaling tersebut ke dalam rancangan gaun, outter, tunik, celana, dan kaftan. Adapun, sebagian besar material yang dia pilih adalah satin, sifon, dan twill yang berkarakter ringan dan melambai.

Karena segmennya yang ditujukan untuk perempuan dewasa muda, Itang banyak memadukan warna-warna yang cukup cerah untuk mengimbangi karakter batik yang cenderung gelap. Dia mencomot palet kuning mustard, biru laut, sogan, coklat, dan hitam dalam koleksinya.

Koleksi terbaru perancang senior tersebut sesuai bagi Anda yang ingin tampil dengan nuansa etnik, khususnya pada saat Idulfitri. Di tengah tren busana tertutup yang didominasi desain modern dan edgy, aksen batik masih layak dilirik sebagai alternatif berbusana saat hari raya.

Padukan pakaian tertutup batik Anda dengan penutup kepala polos yang simpel. Hindari pemakaian aksesori berlebihan atau penggunaan aksen tambahan yang sarat motif agar penampilan tidak terlalu berlebihan.

Padukan pula pakaian batik dengan riasan natural untuk terhindar dari kesan menor. Dengan padu padan motif batik yang anggun dan aksesori yang pas, Anda bisa tampil memikat dan mencuri perhatian pada acara-acara spesial.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro