Bisnis.com, JAKARTA -- Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya maestro lukis Indonesia Raden Saleh Sjarif Boestaman ternyata menyimpan kode-kode menarik di dalamnya.
Kurator Mikke Susanto menuturkan kode-kode itu terlihat antara lain pada gambar beberapa sosok masyarakat yang berwajah sama sedang menyaksikan penangkapan Pangeran Diponegoro. Sosoknya berkumis dengan blangkon di kepala.
Siapa masyarakat itu? menurut Mikke wajah-wajah itu tak lain adalah wajah Raden Saleh sendiri. "Itu sebagai simbol bahwa Raden Saleh adalah pendukung Pangeran Diponegoro," ujarnya, Selasa (2/8/2016).
Kemudian, pesan perlawanan Raden Saleh terhadap kolonial juga ditunjukkan dengan cara menggambar figur Jenderal Hendrik Markus de Kock bertubuh pendek dengan kepala sedikit besar. Mikke mengatakan lukisan ini dibuat untuk membantah lukisan Nicholaas Pienemaan bertajuk Penyerahan Diri Dipo Negoro kepada Letnan Jenderal H.M. de Kock,, 28 Maret 1930.
Selain itu, Raden Saleh juga dikenal gemar melukis detail. Mengenai detail pada lukisan ini, Raden Saleh melukis cincin batu akik salah satu pengikut Pangeran Diponegoro. Bukan hanya itu, dia juga detail melukis motif-motif bordir pada pakaian yang dikenakan pengikut maupun jenderal-jenderal Belanda.
"Lukisan ini realisme simbolik yang menyimpan tanda-tanda di dalamnya," ujar Mikke.
Karya Raden Saleh itu kini tengah dipamerkan di 17|71: Goresan Juang Kemerdekaan, Galeri Nasional, Jakarta, 1 hingga 30 Agustus. Dibuat pada 1857, lukisan ini menjadi lukisan tertua di pameran tersebut. Lukisan ini satu di antara 28 lukisan koleksi Istana Kepresidenan yang dipajang pada pameran itu.