Opera Kecoak/Atiqa Hanum
Show

Opera Kecoa, Potret Masa Lalu Untuk Masa Kini

Atiqa Hanum
Jumat, 4 November 2016 - 08:44
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Roima, bandit kelas teri, sedang berada dipersimpangan jalan dan melihat Tuminah, si pekerja seks komersial hingga dirinya jadi tertarik walau sudah punya pacar, Julini si waria.

Mereka bergelut dengan kenyataan yang didepan mata dimana orang-orang kecil harus menghadapi untuk "jadi apa" atau "tersingkir". Nasib baik jarang memihak mereka. Tempat mereka seperti sudah kodratnya hanya berada di gorong-gorong dalam got, kolong jembatan, kawasan kumuh yang jorok, gelap serta bau busuk seperti tempat kecoak hidup.

Uniknya ada kawasan tempat tinggal orang-orang kecil dimakan api dan selalu timbul dua pertanyaan, yakni terbakar? atau dibakar? tak ada yang bisa menjawab, semua gelap seperti masa depan mereka.

Kisah ini akan dipentaskan oleh para pemain dari Teater Koma yang tidak perlu dipertanyakan lagi kualitasnya. Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, pertunjukan yang sarat makna ini akan ditampilkan dalam bentuk nyanyian dan gerak khas Teater Koma.

Setelah 31 tahun sejak pentas pertama, Nano Riantiarno, penulis naskah dan sutradara Teater Koma mengungkapkan lakon ini masih bisa menjadi potret masa kini. 1985, lakon ini dipentaskan di Graha Bakti Budaya. Lalu, tahun 1990, lakon ini dilarang pentas di Gedung Kesenia. Jakarta dan tidak diberi izin pentas keliling Jepang. Kemudian tahun 1992, dipentaskan dengan judul "Cockroach Opera" oleh Belvoir Theatre di Sydney, Australia.

"Akhirnya, lakon ini boleh dipentaskan kembali tahun 2003 setelah 13 tahun lamanya pelarangan itu ada. Kini kami kembali ke pertama kali pentas di Graha Bakti Budaya untuk mementaskan lakon ini," tegasnya dalam konferensi pers, Kamis (3/11/2016).

Nano menjelaskan lakon ini tidak mengubah kisah terdahulu dan hanya pemain saja ada yang berubah karena ada yang meninggal atau sudah sepuh. Roima diperankan oleh Bayu Dharmawan Salah, Tumina oleh Tuti Hartati dan Julini oleh Joind Bayuwinanda.

"Lakon ini terbagi akan dua sesi, pertama 2 jam 15 menit dan yang kedua 45-49 menit kurang lebih sama dengan lakon tahun 1985 sebagai dasarnya," bebernya.

Opera Kecoak, produksi ke-146 Teater Koma yang akan digelar 11 hari mulai 10-20 November 2016 pukul 19.30 WIB, kecuali Minggu pukul 13.30. Tiket bisa diperoleh di www.teaterkoma.org dan www.blibli.com dengan harga Rp100ribu-Rp300ribu (weekday) dan Rp150ribu-Rp400ribu (weekend). Khusus untuk Senin akan ada nonton hemat hingga 20%.

Penulis : Atiqa Hanum
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro