Bisnis.com, JAKARTA-Bagi mereka yang berada pada risiko genetik tinggi terkena serangan jantung, mengikuti gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko tersebut, demikian menurut hasil penelitian.
Mengikuti gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko probabilitas serangan jantung bagi mereka yang secara genetik berisiko tinggi.
"Pesan dasar penelitian kami adalah bahwa DNA bukanlah takdir untuk orang pasti terkena serangan jantung," kata penulis senior studi Sekar Kathiresan, Direktur Centre for Human Genetic
Penelitian tersebut dilakukan di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Amerika Serikat. Studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa faktor gaya hidup seperti tidak merokok, menghindari kelebihan berat badan dan berolahraga secara teratur secara signifikan mengubah risiko kejadian jantung koroner.
"Beberapa orang mungkin merasa mereka tidak dapat melarikan diri dari risiko genetik serangan jantung, tapi temuan kami menunjukkan bahwa mengikuti gaya hidup sehat kuat dapat mengurangi risiko genetik," tambah Kathiresan, yang juga Associate Professor of Medicine di Harvard Medical School.
Dia menjelaskan banyak orang memiliki risiko genetik kelainan jantung atau dikenal jantung bawaan yang tidak dapat dihindari, namun risiko itu bisa ditekan.
Para peneliti menganalisis data genetik dan klinis dari lebih dari 55.000 peserta di empat penelitian skala besar.
Setiap peserta dalam analisis dicek secara genetik apakah mereka membawa setiap 50 gen varian untuk mengetahui kaitan antara risiko serangan jantung dalam tubuhnya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan peserta memasuki studi masing-masing, para peneliti menggunakan empat faktor gaya hidup seperti tidak merokok; tidak obesitas, dan indeks massa tubuh kurang dari 30; olahraga fisik setidaknya sekali seminggu, dan pola diet sehat.
Peserta yang diteliti diperiksa apakah menjalankan pola hidup sehat tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa skor risiko genetik tinggi secara signifikan meningkatkan kejadian kejadian koroner sebanyak 90 persen pada mereka yang tidak menjalankan pola hidup sehat.
Setiap faktor gaya hidup sehat mengurangi risiko, dan kelompok gaya hidup yang kurang baik juga memiliki tingkat lebih tinggi untuk menderita hipertensi, diabetes dan faktor risiko penyakit lain, demikian studi tersebut.
Health