Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 18.000 jaringan hotel internasional telah ikut ambil bagian untuk menghilangkan makanan berbahan dasar hiu dari menu yang mereka tawarkan.
Andy Cornish, Shark & Ray Initiative Leader WWF International mengatakan, dalam lima tahun terakhir, gerakan global untuk menghilangkan segala bentuk sajian berbahan dasar hiu mendapatkan momentum besar.
Beberapa jaringan hotel yang sudah berkomitmen, misalnya, Hong Kong Shanghai Hotel, Shangri-La Hotel, Hilton, Starwood Hotel, Intercontinental Hotel Group, Carlson Rezidor, dan Marriot International.
Menurut perhitungan WWF, sedikitnya 18.200 properti jaringan hotel di dunia tidak lagi menyajikan hidangan berbahan dasar hiu.
“Menghilangkan hiu dari rantai makanan mengganggu keseimbangan ekosistem laut, yang dampaknya akan bermuara pada manusia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (26/1/2017).
Cornish mengatakan banyak jaringan hotel internasional telah memahami ancaman serius dari konsumsi sirip hiu kepada ekosistem laut. Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pihaknya pun mengajak industri jasa makanan dan perhotelan di Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam gerakan tersebut.
Dalam catatan produksi hiu nasional antara tahun 2000 dan 2014 cenderung mengalami penurunan sebesar 28,30%. Indonesia pada tahun 2014 masih menjadi negara produsen hiu terbesar di dunia dengan kontribusi sebesar 16,8% dari total tangkapan dunia.
“Hasil survei WWF-Indonesia menunjukkan konsumsi sirip hiu di restoran di Jakarta mengalami penurunan sekitar 20,32% menjadi 12.622 kg sirip hiu dalam satu tahun, dari setidaknya 15.840 kg di tahun 2014,” papar Imam Musthofa, SBS and Fisheries Leader WWF-Indonesia