Bisnis.com, BANGKOK--Di Indonesia transgender kurang mendapat tempat di masyarakat. Namun, hal sebaliknya terjadi di Thailand yang memposisikan transgender sebagai bintang panggung dalam atraksi turisme.
Kepiawaian Negeri Gajah Putih dalam industri pariwisata terlihat dari cara mereka menyajikan pertunjukan. Calypso Cabaret Show yang tampil rutin di teater yang terletak di Asiatic the Riverfront (Warehouse No. 3) sudah dimulai sejak 1988.
Pertunjukan ini dirangkai dengan makan malam sebelum acara di Calypso Restaurant yang menyajikan set menu makanan Thai. Selama makan malam pun ada tari tradisional yang ditampilkan, dengan penari perempuan berlakon kisah Hanoman.
Selesai makan, penonton akan diarahkan ke teater kabaret. Di sinilah para transgender menari dengan koreografer menarik, sekaligus menampilkan parodi yang bisa membuat pengunjung tertawa. Penataan cahaya yang apik membantu tampilan mereka benar-benar seperti penari perempuan.
Pertunjukan yang diset untuk dua kali per hari dengan durasi lebih dari 1 jam itu pun selalu penuh dengan turis-turis asing. Bisnis bersama rombongan PT Charoen Phokphan Indonesia berkesempatan ikut menikmati sajian turisme kreatif itu pada Jumat (17/3/2017) malam.
Menurut pemandu wisata lokal Mr. Am, yang spesialis menangani turis asal Indonesia, transgender memiliki peran penting dalam industri pariwisata Thailand, terutama di Bangkok dan Ayuthaya. Masyarakat Thai, katanya, sudah dapat menerima kehadiran para transgender dalam lingkungan atau keluarga mereka.
Mantan arsitek yang telah menjadi tour guide selama 14 tahun itu merupakan pemandu wisata muslim asli Bangkok. Ia sangat fasih berbahasa Indonesia, yang bagi orang Thai sulit dikuasai karena faktor bunyi huruf R. Orang Thai tidak bisa mengucapkan R.