Bisnis.com, JAKARTA - Siapa pun ingin diperlakukan sesuai dengan umurnya. Begitu pula dengan memperlakukan karyawan. Generasi millenial yang cenderung seenaknya dan generasi yang lebih senior, generasi X ingin lebih jauh dihargai. Tak ada salahnya mempelajari perbedaannya.
Founder Industrial and Organizational Club (IOC) Wustari Mangundjaya mengatakan kiat yang dapat dilakukan oleh seorang atasan jika menghadapai karyawan yang tidak merasa puas adalah dengan melakukan redesign job, yaitu memindahkan karyawan ke bagian lain yang masih berhubungan dengan pekerjaan sebelumnya.
Selain itu job enrichment atau dengan memberikan tanggung jawab yang lebih akan memacu motivasi seorang karyawan untuk meningkatkan performa kerjanya.
Untuk menghadapi anak-anak muda yang kehilangan motivasinya, Anda tidak bisa menerapkan pendekatan yang sifatnya menginstruksi, tetapi lebih kepada pelatihan dan mentoring. Dengan menipiskan batasan hubungan antara atasan dan bawahan, anak muda lebih menyukai sesi diskusi atau sharing ketimbang komunikasi satu arah.
Namun, para manajer juga sebaiknya hati-hati dalam melakukan pendekatan kepada orang yang berbeda generasi. Gen Y cenderung tipe orang yang mandiri dan mau segala sesuatunya berjalan cepat. Dia juga punya kemampuan inovasi yang lebih visioner dibanding generasi senior atau sekitar 40 tahun ke atas.
Generasi senior lebih ingin dihargai sehingga meminta pendapatnya pada setiap pengambilan keputusan akan membuatnya lebih merasa dianggap. Harapannya, dengan begitu bawahan Anda yang berusia lebih tua ini bisa memberi kontribusi positif dari pengalamannya selama ini.
“Orang kadang suka lupa. Reinforcement positif tidak harus selalu materi. Perhatian atasan, seperti kata-kata good job, penghargaan employee of the month bisa membuat dia termotivasi. Setiap orang ingin diakui dan ingin tampil,” ujarnya.