Bisnis.com, JAKARTA –Di mata putrinya Maya Sudjojono, maestro lukis Indonesia S. Sudjojono tersebut merupakan sosok yang idealis terhadap gagasannya. Namun, sebagai seniman besar Sudjojono tidak gengsi.
“Kalau ada hal yang perlu dikerjakan seperti mencuci beliau kerjakan,” ujarnya dalam jumpa pers pameran sketsa Sudjojono bertajuk Hidup Mengalun Dendang di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (6/6).
Maya mengatakan, ayahnya tersebut memiliki sikap yang halus, keras, tekun, dan pemikir. Di pagi hari, ujar Maya, ayahnya itu biasa berbincang-bincang dengan ibunya Rose Pandanwangi mendiskusikan sejumlah hal. Mulai dari seni rupa hingga soal-soal lainnya.
Dia menceritakan ayah dan ibunya tersebut saling mendukung satu sama lain. Ketika urusan seni rupa, imbuh dia, sang ibu tidak berani mencampuri. Sebaliknya, jika urusan menyanyi, maka Sudjojono percaya penuh terhadap suaminya itu.
“Kalau ibu ada pertunjukan menyanyi, bapak menyiapkan segalanya. Sebaliknya, jika bapak hendak menggelar pameran, maka ibu pun menyiapkan segala kebutuhannya,” ujarnya.
Maya mengatakan, ayahnya tersebut selalu berpesan untuk jujur. Kepada para muridnya, Sudjojono meminta mereka agar tidak mengarang. “Beliau itu betul-betul sebagai fasilitator,” ujarnya.