Proses Panjang
Proses panjang menenun pada masa lalu diawali dengan memilih kapas yang dipintal menjadi benang, kemudian diikat untuk membentuk gambar dan dilanjutkan dengan pencelupan warna sesuai rancangan yang telah dipilih baru terakhir ditenun.
Berdasar pepahamnya, tenun Sumba adalah rajutan hari-hari orang Sumba yang dilukiskan melalui tenun dan merupakan doa pujian yang harus didaraskan setiap hari.
"Ketika memakai kain atau sarung Sumba, kita merenungi makna kehidupan," kata Angela.
Mengenakan sarung pun sebenarnya merupakan cara untuk menjaga martabat diri dengan memakainya secara patut.
Angela menerawang, terkenang akan kakeknya, Yosep Nudu yang selalu marah ketika melihat orang membetulkan sarung yang dipakainya di depan umum, seperti yang saat ini lazim dilakukan banyak orang.
"Membenahi sarung di muka umum menurut kakek Nudu sama dengan memperbaiki rok dalam (tidak patut dilakukan di depan orang banyak)," katanya.