Bisnis.com, JAKARTA – Andy Dewantoro dan Eddi Prabandono, kedua perupa kontemporer Indonesia yang sudah dikenal luas di dalam maupun luar negeri. Kali ini, Galeri Salihara berkesempatan memamerkan kedua perupa tersebut dalam pameran bertajuk Obscure di Galeri Salihara pada 28 Juli hingga 20 Agustus mendatang.
Dikuratori oleh Asikin Hasan, yang juga kurator tetap dari Galeri Salihara, pameran ini menampilkan karya-karya kedua seniman tersebut. Dalam catatan kuratorialnya, Asikin mengatakan, bahwa karya-karya yang disajikan menggambarkan kondisi abu-abu atau samar-samar.
“Seperti sesuatu dalam kabut di mana kami tak bisa segera memastikan sebuah objek di depan mata. Dia akan terus membuat kita bertanya-tanya, membuat tafsir atau dugaan-dugaan subjektif. Begitu juga dengan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan ini, banyak hal yang terjadi dalam kehidupan ini, banyak hal yang kita kira pasti ternyata hanya sebuah bayang-bayang kita bentuk sendiri,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (30/7/2017).n
Salah satu lukisan Andy Dewantoro, bertajuk Dead End menggambarkan sebuah ruang kosong yang tidak berpenghuni, tampak telah ditinggalkan oleh penghuninya. Sedangka Eddie menampilkan karya bertajuk Archeology of The Future, di mana kurang lebih menggambarkan manusia masa kini dan nanti tidak lagi berada dalam tanda-tanda konvensional. Namun, hanya berupa sinyal yang dimainkan dari perangkat teknologi komunikasi yang canggih.