Bisnis.com, JAKARTA— Memperingati kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus yang ke-72, Teater Mandiri mempersembahkan lakon berjudul Jreng di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jumat (11/08/2017).
Dimulai pada pukul 20.00, penonton dari berbagai kelompok usia, mulai dari remaja hingga orang tua memadati ruang teater. Selama 90 menit, lakon yang ditulis sekaligus disutradarai oleh Putu Wijaya ini berhasil menghibur seratusan penonton yang memadati gedung teater.
Seperti karya-karya sebelumnya, kali ini Putu Wijaya juga menggunakan simbol bunyi sebagai judul, yaitu Jreng. Menurutnya, bunyi Jreng muncul akibat rasa terkejut yang dialami seseorang yang muncul begitu saja, dan bahkan bunyi-bunyi ini juga tidak ada dalam kamus Bahasa Indonesia.
“Saya suka [memberi judul] kata-kata seru yang tiruan dari bunyi. Jreng itu sesuatu yang mengejutkan dan tidak terduga,” kata Putu saat ditemui Bisnis setelah pementasan.
Tata panggung yang cukup sederhana, hanya dua buah kursi dan satu meja, lakon Jreng ini diperankan delapan aktor ini sarat akan pesan-pesan moral.
Lakon yang bercerita tentang kemelut narkoba yang melanda seorang seorang laki-laki bernama Ciko. Persoalan narkoba yang melanda Ciko yang diperankan oleh aktor Bambang Ismantoro ini justru melibatkan banyak pihak, termasuk saudara angkat dan tetangganya.
Lakon ini cukup mewakili bagaiman kemelut narkoba yang telah lama menjangkiti negara ini, juga belakangan semakin banyak figur publik yang ikut terjerat.
“Jreng ini menceritakan betapa kelakuan orang yang telah terjerat narkoba bisa melakukan sesuatu yang aneh-aneh dan tidak diketahui oleh keluarganya sendiri,” kata Putu.