Teater Poros/Dewan Kesenian Jakarta
Show

Teater Poros Tampilkan Lakon Octopus Malam ini

Ramdha Mawaddha
Senin, 14 Agustus 2017 - 03:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Setelah sukses menghadirkan PostHaste karya Teater Payung Hitam, kini pada edisi kedua Djakarta Teater Platform (DTP)  menampilkan lakon Octopus karya Teater Poros di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki 14-15 Agustus 2017. 

Dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (13/08/2017), lakon Octopus karya Teater Poros berangkat dari pemetaan terhadap kekerasan yang dialami perempuan. Riset ini dilakukan oleh para aktor Teater Poros melalui mesin pencari google. 

Pemetaan yang dilakukan ini mendapat bandingan dengan sejarah masa lalu Senen yang penuh dengan kekerasan. Pasar Senen merupakan tempat bertemu para pedagang, politikus, seniman, wartawan, pekerja seks, calo, maupun penjahat dari berbagai sub-etnis. 

Octopus adalah representasi dari kasus-kasus kekerasan yang telah menggurita di Indonesia. Proses kreatif ini berjalan intens di Gelanggang Remaja Planet Senen. 

Semua yang terlibat dalam proses kegiatan kreatif Teater Poros akrab dengan kondisi keseharian Planet Senen dan sekitarnya yang bising, keras, dan berpotensi terjadinya konflik-konflik sosial masyarakat kelas menengah bawah. 

Teater Poros berinisiatif membuat pertunjukan yang dapat memberi ruang kepada anak-anak sekolah untuk bisa melihat teater sebagai media yang terbuka, sekaligus menjawab apa yang mereka gelisahkan bahwa teater di sekolah tidak hanya sebatas teater pelajar. 

Octopus menawarkan kepada penonton sesuatu yang baru. Selain berangkat dari riset, naskah juga berasal dari elaborasi antara riset dengan kefasihan biografis masing-masing aktor, serta teks dan alur pertunjukan yang tak lagi linear. 

Teater Poros yang berdiri pada 31 Oktober 1990 adalah teater yang tumbuh dan berkembang di kawasan padat sekitar Senen, Cempaka Putih dan Kemayoran, Jakarta Pusat. Seringkali Teater Poros membuat proyek-proyek pertunjukan untuk peristiwa nasional di kecamatan. 

Kelompok ini menggunakan workshop sebagai pengenalan akting teater di sekolah-sekolah, sekaligus sebagai metode audisi untuk kebutuhan regenerasi dalam kelompok teater mereka.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro