Bisnis.com, JAKARTA -- Sosok Benyamin Sueb bukanlah sekadar nama. Ia adalah sosok seniman multi talenta yang menggema karena kejenakaannya.
Kita mengenal banyak celotehan satir yang dilontarkan lelaki kelahiran Kemayoran 5 Maret 1939 ini, namun menjadi akrab dan bersahaja di kehidupan kita sehari-hari, sebut saja Muke Lu Jauh, Kingkong Lu Lawan, Makdikipe, dan masih banyak lagi.
Dalam rangka mengenang sosok Benyamin, Teater Abang None (Abnon) Jakarta akan menggelar konser teatrikal dengan judul BABE, Muka Kampung Rejeki Kota pada 15 dan 16 September 2017.
Teater yang akan berlangsung di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta ini disutradarai oleh Agus Noor dan diproduseri oleh Maudy Koesnaedi.
Tahun 2005 Ludhy Cahyana dan Muhlis Suhaeri menulis buku biografi tentang perjalanan hidup Benyamin Sueb berjudul Muka Kampung Rezeki Kota. Melalui buku biografi ini, Maudy Koesnaedi selaku pemrakasa Teater Abnon kemudian terinspirasi memproduseri pertunjukan ini.
"Ini sebagai wujud apresiasi kepada sang legenda yang wafat di Jakarta pada tanggal 5 September 1995," kata Maudy dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Rabu (30/08/2017).
Mengenai gagasan menambah sebutan BABE sebagai judul dalam pertunjukan ini, kata Maudy, karena semasa hidupnya Benyamin akrab disapa Babe sekaligus menjadi sosok ayah bagi seniman Indoensia.
Bagi Maudy, sosok Benyamin adalah seniman yang memberikan inspirasi bagi masyarakat, khususnya Betawi. Bahkan menurutnya, kejenakaan Benyamin seringkali mengingatkan kepadanya untuk tetap semangat dan ceria.
"Pertunjukan ke-10 Teater Abang None Jakarta, mengambil konsep pertunjukan berupa konser teaterikal untuk mengenang sosok Babe dengan cara yang lain,” ujar Maudy.