Ilustrasi
Health

KESEHATAN MATA : Satu Dari Dua Orang Berpotensi Derita Rabun Jauh Pada 2050

Dika Irawan
Kamis, 26 Oktober 2017 - 19:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Philips Lighting mengumumkan temuan, orang dewasa di seluruh dunia kurang memperhatikan mata mereka. Temuan ini dikemukakan saat dunia kini dihadapkan pada tingginya penderita miopia (rabun jauh).

Seiring perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari dua orang akan menderita rabun jauh pada 2050. Beban mata semakin meningkat karena seseorang kini menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan sambil melihat layar komputer dan gawai.

Saat ini seseorang lebih mementingkan kebugaran fisik dan penurunan berat badan dibandingkan kesehatan mata. Padahal, seseorang sangat bergantung pada mata dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (26/10/2017), penelitian dengan mengambil sampel sebanyak 8.000 orang dewasa di 11 negara, China, Ceko, Prancis, Jerman, Indonesia, Polandia, Spanyol, Swedia, Thailand, Turki, dan Amerika Serikat, ini dilakukan untuk mengetahui pencahayaan LED berkualitas dapat membantu mata menjadi lebih nyaman.

Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata orang menghabiskan waktu lebih dari 6 jam sehari di depan layar. Tetapi hanya 42% dari mereka menggunakan pencahayaan yang lebih lembut bagi mata. Hasil yang sama juga menunjukkan bahwa dalam membeli lampu hanya sepertiga responden (32%) yang menyatakan untuk mempertimbangkan dampak kenyamanan bagi penglihatan.

Penelitian juga menunjukkan saat ini lebih dari dua pertiga responden (68%) menganggap berat badan dan tingkat kebugaran sebagai indikator kesehatan dan kesehjateraan secara umum.

Hanya sepertiga dari responden yang menganggap penglihatan sebagai penanda kesehatan secara menyeluruh.

Separuh dari para responden menyatakan, merawat penglihatan mereka merupakan satu dari tiga prioritas kesehjateraan diri dan 43% responden melakukan kunjungan rutin ke dokter mata.

Menyangkut pencahayaan dan kenyamanan mata, orang juga tidak bertindak berdasarkan keyakinan mereka. Meskipun, 74% dari responden yang disurvei setuju bahwa kualitas pencahayaan berdampak pada penglihatan, hanya 28% yang akan memilih bohlam lebih nyaman bagi mata, terlepas dari faktor harga.

Selain itu, 66% orang mengatakan, mereka secara hipotesis mengeluarkan uang lebih banyak untuk bohlam jika terbukti bagus untuk penglihatan mereka. Hanya 24% yang secara aktif memilih pencahayaan yang lebih lembut di mata.

Penulis : Dika Irawan
Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro