Bisnis.com, JAKARTA -- Meski memiliki keterbatasan, para penyandang disabilitas juga berhak meraih kesempatan mandiri dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, beragam fasilitas untuk menunjang kemandirian tersebut terus diupayakan oleh berbagai pihak.
Ingin mengambil kontribusi terhadap pertumbuhan lingkungan sosial penyandang disabilitas, produsen pakaian asal Jepang UNIQLO menggelar acara in-store shopping experience di toko terbarunya di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Puri, Jakarta Barat, Selasa (14/11/2017).
Pengalaman belanja ini diberikan kepada 20 murid berusia 13 tahun dan 20 tahun yang berasal dari Sekolah Luar Biasa Negeri 06 Jakarta Barat. Setiap anak didampingi oleh satu relawan UNlQLO dan dibagikan voucher senilai Rp650.000 untuk berbelanja.
Seluruh peserta diajak belajar untuk memilih pakaian yang mereka sukai dan menggunakannya serta mengatur uang yang dimilikinya bersama relawan UNlQLO.
Direktur CSR Uniqlo Victoria Indri mengatakan, kegiatan mengajak para siswa SLB ini untuk memberikan kesempatan kepada para murid untuk mandiri di lingkungan yang aman dan terlindungi. Seperti membuat keputusan saat berbelanja, mengatur keuangan sesuai dengan kebutuhannya serta berinteraksi dengan orang di ruang publik.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga penting bagi UNIQLO untuk melatih pelayanan terhadap konsumen. "Ini juga pembelajaran untuk staf kami, customer adalah nomor satu," kata Victoria.
Chief Operating Officer PT. Fast Retailing Indonesia Tanaka Michiaki mengatakan, pengalaman ini bisa memotivasi para murid untuk membangun kemandirian dan kepercayaan diri mereka.
"Dengan acara ini, kami berharap dapat terus mendukung keberagaman serta pengembangan masyarakat sesuai dengan komitmen UNIQLO untuk turut serta memperkaya hidup bagi semua orang lewat pakaian," ujarnya.
Kepala Seokal SLB Negeri 06 Toni Santosa mengaku senang dengan ajakan UNIQLO. Menurutnya, konsep tersebut berbeda dari yang lain yang biasanya memberikan donasi berupa barang atau uang.
"Ini keren karena edukatif dan anak-anak dilibatkan dalam pengalaman belanja. Ini jarang terjadi untuk anak kebutuhan khusus seperti ini," ujar Toni.