Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) Sudiyono mengatakan jumlah populasi satwa komodo (varanus komodoensis) hingga tahun 2017 mencapai 3.012 ekor. "Masih stabil dari ancaman kepunahan," kata dia di Kupang, kkamis, 11/1.
Tahun lalu, kata dia, jumlah populasi komodo juga mencapai 3.012. Jumlah ini ada kencenderungan naik, terutama yang ada di pulau kecil Gili Motang dan Nusa Kode yang dulunya populasinya sedikit.
Menurutnya, populasi binatang purba yang hanya ada di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat itu masih stabil atau belum terancam punah. Meski demikian, masih terus dilakukan inventarisasi data populasi komodo di sejumlah lokasi, yakni Pulau Padar, Pulau Gili Motang, Pulau Nusa Kode, Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Sudiyono menjelaskan, populasi komodo yang masih stabil itu artinya bisa mengalami penurunan, akibat usia dewasa yang berada di ambang kematian. Namun bisa pula bertambah akibat perkembangbiakan komodo berusia produktif.
Ia mengatakan keberlangsungan hidup satwa komodo berdasarkan kasta, artinya yang berukuran besar atau dewasa menguasai yang komodo yang masih kecil. "Ada deretan komodo yang besar memiliki jumlah tertentu yang menguasai yang kecil, namun ketika berada di ambang kematian maka memberikan kesempatan bagi yang kecil untuk bertambah banyak."
Satwa komodo di TNK, lanjutnya, menyatu dengan kehidupan liar dalam memendapatkan sumber makanan. Mereka mengkonsumsi babi hutan, rusa, kuda. Sementara komodo berukuran kecil mengkonsumsi serangga, unggas, dan lainnya.
Dengan begitu, tidak ada pos anggaran yang disiapkan untuk pengadaan sumber bahan makanan mereka.
Karena jumlah populasi yang bergantung pada alam itu maka TNK berfokus melakukan managemen kawasan "Ini untuk menjaga agar populasi komodo agar terjaga stabil atau tidak punah."