Bisnis.com, JAKARTA - Stunting atau tubuh pendek masih menjadi masalah serius anak-anak di Indonesia. Apalagi Indonesia berada di posisi lima besar paling banyak kasus stunting.
Dr. Damayanti Rusli S, SpAK, Phd, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP IDAI, mengatakan hal tersebut terjadi lantaran kurangnya asupan gizi pada anak-anak.
Lebih buruk lagi, katanya, anak yang menderita stunting, atau kekurangan gizi pada dua tahun pertama kehidupan anak dapat menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.
"Cenderung anak akan memiliki IQ tidak lebih dari 90," katanya dalam diskusi Stunting dan Gizi Buru Tantangan Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Selasa(23/1/2018).
Dia mengatakan permasalahan gizi tidak hanya dapat mengganggu perkembangan fisik dan mengancam kesehatan anak, namun juga dapat menyebabkan kemiskinan. Pasalnya, ketika seseorang memilili IQ kurang dari 90, akan lambat dalam pekerjaan.
"Pertumbuhan otak anak yang kurang gizi tidak akan optimal sehingga berpengaruh pada kecerdasan di masa depan," katanya.
