Tim terpadu Pemkab Asmat  memberi layanan vaksinasi campak dan vitamin untuk balita di Distrik Pulau Tiga./Humas Pemkab Asmat
Health

Menkes Tinjau Langsung Pasien Gizi Buruk di Asmat

Nindya Aldila
Jumat, 26 Januari 2018 - 09:51
Bagikan

Bisnis.com, ASMAT -- Menteri Kesehatan meninjau langsung pasien dengan campak dan gizi buruk di RSUD Agats, Asmat, Papua. Dia berpesan kepada para orang tua agar benar-benar memperhatikan kebersihan di lingkungan sekitar.

Menteri Kesehatan Nila F.Moeloek melaporkan, hingga hari ini, jumlah pasien campak dan gizi buruk di RSUD Agats sebanyak 82 dengan rincian, penderita campak tujuh pasien, gizi buruk 73 pasien, gizi buruk plus campak dua pasien dan gizi kurang 6 pasien.

Secara keseluruhan jumlah pasien dari September 2017 hingga 23 Januari 2018

Pasien campak di Kabupaten Asmat sebanyak 646 pasien, gizi buruk 144 pasien, campak plus gizi buruk 4 pasien, dan suspek campak 25 pasien

"Mayoritas kondisi mereka membaik terlihat dari kondisi tubuh secara umum, tidak ada keluhan, berat badan naik asupan makan dan minum tidak bermasalah," kata Nila, Jumat (26/1).

Sebelum keluar, Nila selalu mengingatkan beberapa orang tua pasien agar selalu menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan, biasakan cuci tangan pakai sabun, dan memperhatikan kebersihan badan.

Kemudian, rombongan berkesempatan mengunjungi pembangunan rumah sakit baru. Belum ada fasilitas alat kesehatan di sana, tapi beberapa ruang sudah ada tempat tidur. Namun demikian, Menkes Nila meminta Direktur RSUD Agats, Riechard Mirino agar mengutamakan ketersediaan air terlebih dahulu.

Dalam tinjauannya bersama Kepala Badan PPSDM, Usman Sumantri, Dirjen P2P, Mohamad Subuh, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Bambang Wibowo, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, Nila menyaksikan langsung satu persatu pasien anak dengan campak dan gizi buruk di ruang Aula RSUD Agats.

Salah seorang ibu pasien ditanya kondisi kebersihan di sekitar rumah dan tempat bermain anakanya. Pasien itu menjawab ada banyak lumpur yang menjadi tempat bermain sang anak, dan cuci tangan pakai sabun pun tidak biasa dilakukan.

“Kenapa tidak cuci tangan. Kalau tangan kotor lalu makan, kan banyak kuman, cacing yang ikut termakan sama anaknya. Biasakan cuci tangan," ujar Nila.

Setelah itu, Nila menyambangi pasien lainnya di Aula Gereja Protestan Indonesia yang berada di belakang RSUD Agats. Gereja itu dijadikan ruang rawat inap bagi pasien campak dan gizi buruk yang dalam masa pemulihan.

Di halaman depan gereja itu nampak 2 anak tengah bermain ular tangga di bawah tenda merah. Menkes pun ikut bergabung di dalamnya. Selain ular tangga, ada permainan lain yang bisa dimainkan anak-anak di sana seperti permainan balon bahkan berlari-larian.

Selain untuk memecah rasa bosan anak, permainan itu dimaksudkan untuk merangsang sistem motorik pada anak. Mereka juga diberikan pemahaman tentang pentingnya dan cara mencuci tangan melalui video.

Penulis : Nindya Aldila
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro