Bisnis.com, JAKARTA -- Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan mendorong dilakukan penelitian lebih dalam oleh ilmuwan Indonesia pada lini anti aging (menunda penuaan).
Boenjamin atau yang lebih akrab dipanggil dr. Boen menyampaikan penelitian anti aging bukan bertujuan menolak kematian. Penelitian sektor ini bertujuan untuk menghidari rasa sakit ataupun gejala lain yang mengiringi sebelum kematian menjemput.
"Semua orang akan meninggal tapi kalau bisa tetap sehat dan tidak menderita. [Kalaupun mengalami sakit] Harapannya penderitaan sesingkat mungkin," katanya.
Menurut dia penuaan ditandai dengan semakin banyaknya sel mati namun tidak mampu diregenerasi tubuh. Gejala ini ditandai dengan degradasi kemampuan mata, menurunnya kemampuan mendengar, pelupa, dan degradasi sistem pencernaan. "Tandanya sering harus ke toilet," katanya.
Menurut dr. Boen, saat ini fokus penelitian anti aging masih berfokus pada tujuh materi. Dari jumlah ini tiga material berasal dari kandungan yang sudah ada di dalam tubuh sedangkan empat material lainnya berasal dari tanaman.
dr. Boen menuturkan penuaan merupakan proses alamiah. Proses ini ditandai dengan matinya sel-sel dalam tubuh yang jumlahnya lebih dari 100 triliun.
Menurutnya, selain dengan pendekatan medis juga ada upaya diri yang dapat dilakukan untuk menunda penuaan. " Ada 10 langkah yang diperlukan dimulai dari makan dijaga, lalu bekerjalah sehingga berangkat [meninggal] lebih lambat," katanya.
dr.Boen juga mengingatkan untuk selalu belajar sehingga membuat otak tetap bekerja. Selain itu, penundaan penuaan juga dilakukan dengan berolahraga, istirahat yang cukup, menjaga emosi, bersyukur, beribadah, berbicara lebih banyak dan bergembira. "Bergembira ini dengan banyak berdansa. Ini memperlambat penuaan," katanya.