Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini Cara Pemilik Zara Pertahankan Bisnis Fesyen

Perusahaan peritel pakaian terbesar di dunia sekaligus pemilik merek fashion Zara, Inditex, dikabarkan tengah mengembangkan teknologi sebagai strategi untuk bertahan di antara serbuan toko daring di dunia fast fashion.
Dhiany Nadya Utami
Dhiany Nadya Utami - Bisnis.com 17 Juni 2018  |  18:15 WIB
Ini Cara Pemilik Zara Pertahankan Bisnis Fesyen
/zara

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan peritel pakaian terbesar di dunia sekaligus pemilik merek fesyen Zara, Inditex, dikabarkan tengah mengembangkan teknologi sebagai strategi untuk bertahan di antara serbuan toko daring di dunia fast fashion.

Inditex mengandalkan “Innovation unit” yang dipimpin oleh mantan insinyur telekomunikasi Alejandro Ferrer dan pendiri startup David Alayon. Pun, bermitra dengan perusahaan teknologi seperti perusahaan robot asal California, Fetch Robotics dan pembuat cipset terkemuka, Intel Corporation.

Menurut keterangan resmi mereka, seperti yang dilansir Bisnis.com dari Reuters pada Minggu (17/6/2018), dengan Fetch Robotics unit ini bekerja sama untuk menguji beberapa cara baru dalam menangani stok produk. Sementara itu, mereka meminta bantuan Intel untuk menciptakan perangkat yang dapat mengukur volume pakaian dalam kotak dengan cepat.

Inditex mengungkapkan bahwa mereka berusaha memanfaatkan aset yang tak dimiliki oleh kompetitor mereka yakni toko fisik. Mereka berfokus pada sistem seperti “location intelligence” yang menggunakan teknologi ultrasound untuk mendeteksi langkah kaki di toko. Sistem ini memungkinkan aplikasi beralih ke mode “instore” ketika pelanggan memasuki toko, sehingga pelanggan dapat menemukan produk dan menerima penawaran.

“Sistem ini bekerja layaknya asisten virtual untuk membantu konsumen,” demikian tertulis pada laman Reuters.

Perusahaan asal Spanyol ini memang menghadapi persaingan kian ketat dengan para pemain baru di dunia fast fashion yang mengandalkan kanal daring seperti Boohoo.com dan Missguided.

Para kompetitor anyar ini dianggap sukses mengacak-ngacak industri fast fashion dengan kecepatan produksi yang amat kilat, bahkan hanya membutuhkan waktu seminggu dari proses desain hingga siap dijual lewat situs mereka.

Keberhasilan atau kegagalan strategi mereka dinilai akan menentukan apakah Inditex mampu beradaptasi dengan laskap baru di dunia ritel fesyen yang demikian dinamis, apalagi dengan serbuan internet. Misalnya saja Amazon kini berhasil menggeser status Macy’s sebagai penjual pakaian terbesar bagi masyarakat Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

zara
Editor : Riendy Astria

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top