Bisnis.com, SEMARANG - Bagi sebagian orang buah parijoto terdengar asing, terutama bagi warga yang berasal bukan dari Kabupaten Kudus. Pasalnya, parijoto hanya tumbuh di beberapa daerah khusus seperti di Gunung Muria Kudus.
Bagi para peziarah yang mengunjungi Sunan Muria tentunya tidak asing dengan buah yang satu ini. Sebab, sepanjang perjalanan menuju makam banyak sekali pedagang buah berwarna merah muda tersebut.
Setiyawati Rahayu, seorang pedagang sirup parijoto mengaku, jika buah ini sangat bermanfaat terutama untuk ibu hamil. Sebab, mitos yang berkembang buah parijoto sangat baik untuk kesehatan kandungan.
"Buah parijoto sangat bagus untuk ibu hamil, karena menyehatkan kandungan. Terlebih saat ini masyarakat bisa menkonsumsi parijoto dalam berbagai macam varian baik sirup maupun dimakan langsung," kata Rahayu kepada Bisnis Jumat (10/8/2018).
Dia menjualnya seharga Rp10.000 per gerombol. Tiap gerombol isinya bisa lebih dari 20-30 biji. Harga tersebut untuk parijoto yang sudah tua. Kalau parijoto muda, harganya bisa kurang dari itu.
Peninggalan Sunan Muria
Setiap hari, Setiyawati bersama pedagang lain membawa buah parijoto dari kawasan perkebunan di wilayah tersebut. Pedagang parijoto biasanya bersama-sama menjajakan saat siang hingga sore hari.
Buah parijoto juga dimitoskan bisa membuat ganteng, dan bayi cantik bila dimakan ibu yang hamil muda.
"Mitosnya buah ini peninggalan Sunan Muria. Jika dikonsumsi ibu hamil muda, maka anaknya kalau laki-laki akan tampan. Kalau perempuan, akan cantik," katanya.
Setiyawati menyebut pihaknya kini sedang mengembangkan varian terbaru yakni sirup parijoto untuk mengantisipasi kebosanan mengonsumsi parijoto jika dimakan secara langsung.
Pemasaran
Membuat sirup parijoto tidak membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya, membuat sirup parijoto sama seperti membuat sirop pada umumnya.
"Cara membuat sirup parijoto sama saja dengan sirup lainnya tidak ada bedanya. Rasa khas sepat manis dari parijoto pun tidak hilang karena dibuat secara alami direbus selama 6 jam," ujar Setiyawati.
Salama seminggu memproduksi sirop parijato dari 1 kwintal buah parijoto. Sementara, untuk pemasaran sudah sampai ke seluruh Indonesia, karena pemesanan sudah dilakukan secara online.
Dia membanderol, sirop buatannya dari harga Rp35.000 sampai Rp90.000 tergantung ukuran botol sirup tersebut. Untuk omzet, Setiyawati menyebut, bisa mencapai Rp30 juta perbulan.
Lebih lanjut Rahayu berharap, agar buah parijoto semakin dikenal luas oleh masyarakat, sehingga produk buatannya semakin laku dijual.