Bisnis.com, MANADO - Program imunisasi campak dan rubela sempat terkendala pro-kontra soal kehalalan vaksin.
Padahal, kesakitan, kecacatan, dan kematian karena penyakit campak dan rubela perlu diantisipaisi.
Belakangan MUI mengeluarkan fakta yang membolehkan imunisasi MR, sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat Muslim untuk memanfaatkan imunisasi Measles Rubella (MR) secara gratis dari pemerintah.
Imunisasi MR dilakukan secara massal untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubela pada anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru berat (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk, dan bahkan kematian.
Rubela biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, 80% sampai 90% dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindroma rubella kongenital yang meliputi kelainan pada jantung (kelainan katup) dan mata (katarak, glaukoma), ketulian permanen dan berhentinya perkembangan otak karena tempurung kepala kecil (mikrosefali) yang jelas akan menyebabkan keterlambatan dan gangguan perkembangan.
Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubela, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubela. Satu vaksin untuk mencegah dua penyakit sekaligus.