Health

Cegah Stunting, Penuhi Nutrisi di 1.000 Hari Kehidupan Anak

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 13 September 2018 - 15:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Masalah malnutrisi, termasuk stunting, hingga kini masih menjadi tantangan bagi anak-anak di dunia. Sekitar 162 juta anak berusia di bawah 5 tahun di seluruh dunia mengalami stunting , dan 8,9 jutanya merupakan anak Indonesia .

Anak yang seharusnya bisa menjadi generasi penerus bangsa justru mengalami faltering growth (gagal tumbuh) yang berujung pada malnutrisi akibat buruknya asupan nutrisi selama 2 tahun pertama kehidupan.

Hal ini merupakan salah satu krisis permasalahan malnutrisi yang harus ditangani dengan serius karena mempengaruhi kualitas hidup anak dan kondisi bangsa.
Faltering growth (gagal tumbuh) merupakan kondisi dimana anak mulai menunjukkan stagnansi atau penurunan pertumbuhan.

Dalam skala/ pengukuran “X”, biasanya ditunjukkan dengan penurunan sebanyak 2 poin, atau tidak tumbuh. Jika tidak segera dilakukan intervensi, faltering growth akan berujung pada kondisi malnutrisi (gizi kurang, gizi buruk), hingga berujung pada kondisi stunting. Kondisi stunting sendiri bersifat tidak bisa kembali (irreversible), sehingga pertumbuhan fisik dan kemampuan kognitif anak terganggu secara permanen.

Dokter Anak Sub Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik Pada Anak, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, SpA(K) mengatakan, “Dalam pencegahan malnutrisi, pola makan sehat dan seimbang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yang optimal. Waktu terbaik adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Melakukan pemantauan rutin pertumbuhan anak di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk memantau status gizi dan mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.”

Terkait bahaya kondisi stunting, Professor of International Nutrition, Head of MRC International Nutrition Group & Nutrition Theme Lead of London School of Hygiene & Tropical Medicine, UK, Prof. Andrew Prentice mengatakan, banyaknya kasus malnutrisi seperti stunting pada anak-anak balita merupakan refleksi masa depan suatu bangsa.

"Karena prosesnya yang kompleks, pendekatan multifaktorial mulai dari ketersediaan nutrisi yang memadai, sanitasi, hingga edukasi tenaga kesehatan penting untuk dilakukan.” ujarnya di Jakarta.

Prof. Andrew Prentice menambahkan, masalah malnutrisi juga dipengaruhi oleh masalah kebersihan, sanitasi dan akses air bersih. Hal ini berpengaruh pula untuk kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak, karena anak usia di bawah dua tahun rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

"Jika sudah terjadi indikasi faltering growth, anak harus segera mendapatkan pertolongan berupa asupan nutrisi khusus yang tinggi akan protein hewani dan kalori. Hal ini dilakukan guna mengejar ketertinggalan pertumbuhan fisik sekaligus kemampuan kognitifnya. Selain itu, kebersihan, sanitasi dan akses air bersih juga tetap harus dijaga untuk melindungi anak dari penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhannya. Yang tidak kalah penting adalah pemeriksaan rutin pertumbuhan anak, agar anak bisa segera dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit apabila tidak bisa diatasi pada level Posyandu.

Malnutrisi merupakan permasalahan multidimensional sehingga perlu adanya kerjasama yang lebih baik antara lembaga pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, akademisi, hingga sektor swasta untuk mengatasinya.

“Dengan adanya keterlibatan berbagai sektor dan pemangku kebijakan untuk bekerjasama diharapkan dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting dan bentuk-bentuk kurang gizi lainnya di Indonesia,” tambah Dr. dr. Damayanti, yang juga disetujui oleh Prof. Prentice.

Head of Healthcare Nutrition Science Danone ELN Indonesia, Dr. Leilani Lestarina Muhardi, M.Sc M.Phil mengatakan Nutricia Medical Nutrition berkomitmen untuk menjadikan hari-hari ibu dan anak lebih berharga dengan mendukung pemenuhan nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan untuk Indonesia yang sehat.

"Untuk itu, kami mengundang pakar untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait deteksi dini malnutrisi dan membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemenuhan nutrisi pada masa vital ini untuk menghindari terjadinya faltering growth pada anak," ujarnya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro