Ilustrasi/Babypost
Health

Pertanyaan Basa-Basi ke Ibu Baru Bisa Mengarah Mom Shaming

Dewi Andriani
Sabtu, 3 November 2018 - 23:06
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- “Anaknya sudah bisa apa? Kok sudah umur setahun masih belum bisa jalan, emangnya ngga distimulasi ya? Anak saya saja ketika umur segitu sudah bisa jalan.” Komentar sejenis itu mungkin sering didengar oleh para ibu baru.

Ternyata, pertanyaan yang terlihat hanya basa basi tersebut, bisa menjadi salah satu bentuk mom shaming yaitu prilaku yang mempermalukan ibu lain dengan cara memberikan komentar negatif dan seolah menampilkan dirinya lebih baik dan lebih hebat. 

Sayangnya belum banyak masyarakat yang tahu dan sadar bahwa tindakan mereka telah menyakiti dan mempermalukan seorang ibu (mom shaming).

Saskhya Aulia Priama, Psikolog Anak dari Tiga Generasi mengatakan tindakan mom shaming dengan memberi komentar negatif tersebut tidak membuat seorang ibu yang menerimanya jadi berkembang, justru membuatnya merasa disalahkan.

Menurutnya akan banyak efek negatif yang dirasakan oleh para ibu yang mengalami mom shaming.

Antara lain perasaan tidak layak menjadi seorang ibu, perasaan dan pikiran bahwa dirinya telah gagal menjadi ibu yang baik. Secara jangka panjang jika pertanyaan basa-basi tersebut didapatkan secara terus-menerus bisa saja membuat ibu tersebut menjadi stress.

“Mom shaming yang terjadi dengan intens dan sering bahkan sampai bertahun-tahun bisa mengubah struktur kimia di otak sehingga membuat ibu rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi,” ujarnya.

Perilaku mom shaming memang sulit dihindari para ibu baru karena akan ada saja pihak-pihak yang berkomentar terhadap pilihan, pola pengasuhan, ataupun milestone tumbuh kembang anak. Baik dari keluarga sendiri, sahabat, teman, tetangga, hingga orang yang tidak dikenal.

Berdasarkan studi yang dilakukan Rumah Sakit C.S. Mott Children di University of Michigan terhadap 475 ibu dari anak-anak yang berusia 0 hingga 5 tahun, 61% diantaranya pernah mengalami mom shaming atau dipermalukan karena pengasuhan mereka.

Keluarga merupakan pemberi kritik dan komentar terbesar yaitu 37% dari orang tua sendiri, 31% mendapatkannya dari mertua, dan 36% melaporkan telah mendapatkan kritikan dari pasangannya atau rekan orang tua,

Sementara itu, dari survey tersebut didapatkan bahwa 14% mendapatkan prilaku tersebut dari teman, hanya 12% responden yang mendapatkan kritikan dari ibu lain di depan umum, 8% dari penyedia layanan kesehatan, dan hanya 7% yang mendapatkan komentar negative dari media sosial.

Sebanyak 23% ibu atau 1 dari 4 ibu mengalami mom shaming dari 3 atau lebih kelompok yang berbeda. Adapun hal yang paling banyak dikomentari adalah mengenai metode disipliner, diikuti pemberian nutrisi anak, kemudian penilaian tentang cara pemberian susu, dan keputusan pengasuhan anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro