Bisnis.com, JAKARTA - Persepsi yang muncul di masyarakat adalah anak-anak yang gemuk itu lucu nan menggemaskan. Hal tersebut mendorong banyak orang tua justru tidak waspada ketika berat badan sang anak sudah melebihi angka ideal.
Dokter anak Conny Tanjung mengatakan, obesitas menjadi salah satu masalah gizi pada anak selain kurang gizi dan berat badan. Orang tua sebaiknya secara rutin memperhatikan perkembangan tubuh anak untuk dapat mengantisipasi kelebihan maupun kekurangan berat badan.
"Mesti dipantau pertumbuhannya, jangan sampai sudah bablas obesitas, kita baru pantau. Jadi pantaulah setiap bulan, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala," katanya di Jakarta, Selasa (29/1/2018).
Dia melanjutkan, persepsi bahwa anak gemuk itu lucu harus segera dihilangkan. Sebab anak yang gemuk berpotensi untuk menderita obesitas. Justru yang harus ditanamkan adalah pemahaman bahwa gemuk atau kelebihan berat badan itu tidak sehat, pada menusia usia berapa pun, termasuk anak-anak.
Namun demikian, bukan berarti orang tua harus menerapkan diet ketat untuk membuat berat badan anak ideal. Conny menjelaskan, yang harus dilakukan orang tua dengan anak yang berat badan lebih adalah mengontrol konsumsi kalori.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk menghitung asupan kalori yang ideal disesuaikan dengan berat badan dan usia anak. Selain itu, penting pula untuk orang tua mendorong anaknya berkegiatan fisik.
"Anak bisa gemuk dan kurus itu kan karena masalah kalori, protein, dan lain-lain. Kalori yang biasa diterima, dikurangi dengan penambahan aktivitas fisik," ujarnya.
