Bisnis.com, JAKARTA - Lagu tradisional membuka konser tunggal Dato Sri Siti Nurhaliza di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2019). Lagu ini disebut sebagai salah satu penghubung bagi Indonesia dalam rumpun Melayu.
Lagu tradisional menurutnya akan memberikan sebuah jembatan bagi pendengar di negara malayu. Bagi Siti Nurhaliza irama lagu melayu dapat menyatukan Indonesia dengan negara serumpun lainnya melalui musik.
"Saya sengaja memberikan lagu tradisional lagu pembuka karena kita semua disatukan dalam satu rumpun yang sama," katanya di sela-sela konser, Kamis (21/2/2019).
Konser ini menjelaskan tentang perjalanan musik yang membawa memori sejak awal karir Siti Nurhaliza. Konser kali ini dibagi dalam beberapa segmen.
Setiap sesi menampilkan best of the best yaitu segmen Etnis, Balada, Toppers Chart dan segmen Unplugged.
Seluruh musik diaransemen ulang oleh Aubrey Suwito dengan All Star Band. Aubrey telah memilih para musisi berbakat dan bertabur bintang.
Beberapa musisi band dari berbagai negara termasuk dari New York dan creme de la creme musisi Malaysia yang bersama Siti sejak awal berkarir.
Selama konser, seribuan penonton terus bersorak sorai terlebih saat menyanyikan lagu popular di Indonesia seperti Cindai. Beberapa kali penonton turut bernyanyi bersama mengikuti Siti Nuhaliza.
Siti Nurhaliza menjadi salah satu penyanyi Negeri Jiran yang dikenal masyarakat Indonesia sejak 1990-an. Terlebih di negaranya, dia bahkan menyemat gelar sebagai ratu pop Malaysia sejak dua dekade terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
