Bisnis.com, JAKARTA - Penulis Ayu Utami akan menerbitkan buku terbarunya "Anatomi Rasa" pada akhir bulan ini, bercerita tentang semangatnya untuk mempersatukan dan memelihara Bangsa Indonesia.
"Latar belakangnya panjang. Spiritulitas kebatinan Jawa punya konsep sangat kuat yaitu 'rasa'. Kesadaran ini yang membuat bangsa Indonesia bisa mengolah perbedaan,” jelas Ayu Utami ketika ditemui, Rabu (13/3/2019) di Salihara, Jakarta.
Ayu berencana menuliskan konsep "Anatomi Rasa" sejak lama, namun pengerjaannya ditulis satu tahun lalu dengan melakukan beberapa penelusuran mengenai konsep rasa dan asal-usulnya.
Penelusuran yang dilakukan melalui pembacaan teks yang ditulis oleh penulis dan para pujangga atau spiritual Jawa.
"Saya melakukan beberapa penelusuran mengenai konsep rasa dan asal-usulnya sampai saya yakin inilah konsep atau struktur rasa yang selama ini membimbing bangsa ini," katanya.
“Kesadaran itu kalau enggak diingatkan atau dibahasakan ulang bisa terkikis dan kalau enggak terkikis, kita mungkin bisa menjadi bangsa yang dogmatis."
"Anatomi Rasa" adalah buku yang diceritakan oleh Parang Jati, tokoh dari novel Ayu "Bilangan Fu". Ayu menjelaskan buku baru itu menawarkan spiritualisme kritis yang sebelumnya sudah dikenalkan oleh Parang Jati.
"Waktu di 'Bilangan Fu' si tokoh menawarkan spiritualisme kritis dan itu satu cara yang dibutuhkan zaman ini. Waktu di ‘Bilangan Fu’ belum jelas betul konsepnya bagaimana. Setelah 'Bilangan Fu' saya melakukan riset bagaimana merepresentasikan spiritualisme yang lebih praktis dan gampang," terangnya.
Modern dan Rasional
Seperti judulnya, "Anatomi Rasa" akan menawarkan bagian struktur rasa atau kesadaran yang diambil dari Nusantara tanpa mengaplikasikan teori kesadaran dari Barat.
"Anatomi Rasa menawarkan bagian struktur kesadaran yang diambil dari Bumi Nusantara sendiri, jadi enggak pakai teori barat sama sekali, tapi isinya modern dan rasional," ujar Ayu.
Menurut Ayu, buku itu bisa ditawakan sebagai salah satu alternatif teori psikologi pribumi yang menjelaskan struktur rasa yang ada.
Dia tidak setuju dengan paradigma tentang Jawa yang hanya dilihat sebagai mistik, klenik dan tidak rasional. Melalui bukunya, dia ingin membuktikan bahwa di balik sifat itu ada struktur yang rasional.
"Anatomi Rasa" tidak bisa dilepaskan dengan novel Ayu sebelumnya yakni "Bilangan Fu" yang lahir dengan membawa konsep yang sama yaitu memperkenalkan pemikiran modern dan rasional.