Paris Fashion Week/Istimewa
Fashion

Langkah Terapkan Zero Waste Lewat Mode

Asteria Desi Kartika Sari
Kamis, 21 Maret 2019 - 08:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Gerakan zero waste atau meminimalkan sampah dapat diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan, seperti memilih barang-barang yang bisa dipakai ulang, tak terkecuali dalam produksi dan penggunaan pakaian.

Perancang busana yang ingin mempraktikkan zero waste, ada beberapa trik yang dapat dilakukan. Salah satunya dari teknik cutting atau pemotongan bahan. Tantangannya, perancang busana benar-benar harus mengetahio dimensi tekstis dan mengatur potongan pola dengan hati-hati.

Setelah pola, Founder Danjiyo Hiyoji Dana Maulana menuturkan kontruksi jahitan dapat membuat produksi sebuah pakaian lebih menghemat bahan. Kemudian, bisa juga melakukan upcycling, yaitu pendekatan untuk merancang produk sampingan, limbah, bahan atau produk bekas menjadi sesuatu yang baru dengan kualitas yang lebih baik dan nilai yang lebih besar.

“Bagaimana caranya supaya bahan tidak terlalu banyak. Misal ada sisa kita bisa bikin koleksi lagi, walaupun mungkin tidak habis-habis banget. Cuma lumayan ikut mengurang,” kata Dana.

Menurutnya, hal itu merupakan aksi reakistis yang dapat dilakukan perancang busana Indonesia. Kendati begitu, aksi tersebut juga harus diiringi dengan kesadaran dari custumer dan juga brand-brand lainnya. “Kalau bisa sama-sama gitu kan enak,” katanya.

Desainer Wilsen Willim juga memiliki semangat yang sama. Dia mengatakan guna mengoptimalisasi komponen-komponen sustainable fashion dalam memproduksi karya busana, menurutnya tidak hanya menyangkut tren fesyen yang ramah lingkungan saja untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, lebih kepada bagaimana pelaku industri fesyen dapat membantu berputarnya siklus di sekitar mereka. Siklus tersebut merupakan gabungan dari menciptakan lingkungan yang lebih layak secara ekologis, sosial, maupun ekonomi.

“Bagi saya sustainable fashion adalah seperti membuat dunia menjadi lebih indah, [untuk komponen-komponen] masing-masing negara pasti memiliki standar yang berbeda.Namun saya akan memberikan hal yang terbaik untuk menjadi sustainable dengan brand saya,” jelas Wilsen.

Menurutnya, ada dua komponen penting yang menjadi kunci utama untuk menjaga siklus ini berkelanjutan secara penuh. Pertama, bagaimana menjaga hubungan yang baik antara desainer dan pengrajin dengan adanya transparansi serta keadilan dalam hubungan tersebut. Kedua, efisiensi penggunaan bahan dan jumlah produksi.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro