Bisnis.com, JAKARTA - Sampah makanan menjadi persoalan manusia, terutama karena di belahan bumi lain masih banyak yang kelaparan. Selain itu, makanan didapat tidak dengan murah, banyak sumber daya yang dikerahkan hingga jadi hidangan.
Namun, Menurut Food Sustainibility Index, 2017, setiap orang di Indonesia membuang 300 kg per tahun, dan jika dikali dengan jumlah penduduk menjadi sekitar 87 juta ton.
Masing-masing sampah makanan per orang setara dengan uang senilai Rp7 juta, dengan asumsi bahwa berat 400 g per porsi dengan harga Rp10.000. Maka secara keseluruhan uang yang dibuang senilai lebih dari Rp2 triliun per tahun.
Herman Andryanto, Co-founder Foodcycle Indonesia mengatakan, secara ekonomi, membiarkan makanan terbuang artinya menyia-nyiakan sumber daya yang telah dicurahkan, baik uang tenaga maupun waktu.
"Kalau di dalam industri, sebagian besar perusahaan memutuskan membuang makanan untuk menjaga nama baik dan tidak mau ambil risiko. Kesadaran masyarakat juga masih minim sekali dan cenderung kurang tertarik karena pengelolaan food waste terkesan kotor dan repot," kata Herman.
Sejak dirikan pada 24 November 2017, Foodcycle Indonesia telah menyelamatkan 5,2 ton makanan, dengan 250 pasangan menkah terdaftar dan 120 diantaranya telah berkontribusi.
Dari proses tersebut, lebih dari 15.000 porsi makanan telah didistribusikan kembali. Herman mengatakan dibutuhkan lebih banyak inisiatif untuk mengatasi penumpukan sampah makanan di Indonesia. Terutama untuk menggugah kesadaran masyarakat dan dunia usaha.
Menurut Herman perlu upaya lebih dari pemerintah untuk menegakkan aturan mengenai pengelolaan food waste terutama bagi dunia usaha, juga membangun kesadaran masyarakat untuk bertanggungjawab terhadap makanan yang diolahnya.