Bisnis.com, JAKARTA – Gelar Batik Nusantara (GBN 2019) yang diadakan oleh Yayasan Batik Indonesia pada tahun ini menargetkan nilai transaksi sebesar Rp27,5 miliar.
Acara yang digelar pada 8—12 Mei 2019 tersebut merupakan yang kesebelas kalinya diadakan. GBN pertama kali diselenggarakan pada 1996 dan berlangsung 2 tahun sekali.
Ketua Panitia Gelar Batik Nusantara (GBN) 2019 Wida D. Herdiawan mengungkapkan bahwa target nilai transaksi GBN 2019 naik dari GBN sebelumnya.
“Dua tahun lalu kita capai target Rp25 miliar. Tahun ini kami menargetkan angka Rp27,5 miliar. Semoga bisa tercapai, kami optimistis karena peminat batik sangat banyak,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (8/5/2019).
Dia melanjutkan, pameran yang menghadirkan sebanyak 260 stand tersebut menargetkan angka pengunjung 13.000 orang.
Gelar Batik Nusantara kali ini mengangkat tema “Lestari Tak Terbatas”. Tema ini memiliki makna bahwa batik tak lagi berkonotasi kuno, namun merupakan warisan leluhur yang mencitrakan kebebasan, kedinamisan, serta keceriaan yang sesuai dengan generasi saat ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar mengungkapkan bahwa tujuan diadakan GBN secara konsisten adalah untuk memasyarakatkan batik Indonesia serta mengembangkannya.
“Selama lebih dari 20 tahun ini kami bekerja supaya batik bisa aktif sebagai pakaian atau busana yang disukai [pasar],” ungkapnya.