Bisnis.com, JAKARTA – Mudik menjadi satu budaya unik yang dilakukan sebagian besar masyarakat menjelang Idulfitri. Namun, Anda juga harus memperhatikan busana yang digunakan saat beraktivitas di kampung halaman.
Indonesia Fashion Chamber (IFC) mengingatkan agar pemudik menyesuaikan busana yang digunakan ketika sampai di kampung halaman. IFC menyampaikan agar tetap santun dan tidak memakai busana yang memiliki nilai yang berlawanan antara daerah tempat bekerja dan kampung halaman.
National Chairman IFC Ali Charisma mengatakan para pemudik memadukan busana khas daerah gasal dengan kearifan busana yang didapatkan di daerah bekerja. Ali mencontohkan dengan memodifikasi penggunaan sarung saat pergi beribadah.
"Baik saja 'beda' sendiri, tapi jangan sampai tidak pantas," ujarnya.
Ali menyarankan bagi para pemudik untuk mencoba tren busana yang asosiasi coba populerkan. Dalam dunia fashion kini, lanjutnya, sedang berlangsung tren singularity yang secara detail menjelaskan tren exuberant. Menurut Ali, exuberant Secara singkat adalah penabrakan warna dan motif dalam sebuah susunan pakaian.
Ali mengemukakan tren exuberant lebih ditujukan untuk generasi Milenial. Ali menilai tren tersebut sudah mulai banyak diterapkan oleh busana muslim.
Adapun, imbuhnya, bagi pemudik paruh baya tren yang sedang berkembang adalah menggunakan warna-warna dasar yang halus seperti putih maupun krem. "Atau warna-warna yang lembut pada saat [merayakan] Lebaran," ucapnya.