Bisnis.com, JAKARTA - Pergeseran di kalangan wanita terutama di Kota Jakarta bahwa kini mereka percaya dengan mengubah wajah bisa mempengaruhi karier.
Dalam menyambuat ulang tahun ke-23, Miracle meluncurkan konsep The Science of Facial Architecture, Kamis yang merupakan metode ala Miracle dalam perawatan estetik untuk membentuk wajah ideal. Pendekatan holistik antara kepekaan artistik (cita rasa seni) digabungkan dengan ilmu kedokteran yang menjadi pedoman dasar bagi para dokter di Miracele akan memberikan hasil estetika terbaik secara aman, konsisten, dan bertahan lama.
"Kenyataannya memang demikian, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di berbagai negara, bahkan sudah menjadi trending topik di media sosial. Banyak wanita yang ingin mengubah wajah hanya karena ingin eksis," kata praktisi bidang kecantikan Lanny Juniarti.
Bahkan, tidak jarak beberapa wanita termasuk di Korea Selatan yang menempuh cara ekstrim untuk mengubah penampilan wajah dengan jalan operasi bahkan tidak jarang ada yang rela menggunakan implan rahang.
Lanny mengatakan, untuk mengubah wajah bagi wanita merupakan hal penting agar bisa tampil sempurna sehingga pada akhirnya menjadi lebih percaya diri dalam bersosialisasi.
"Namun untuk mengubah penampilan tidak perlu dengan cara-cara yang ekstrim karena sebenarnya masing-masing sudah dikaruniai wajah yang berlainan. Jangan sampai ingin tampil beda tetapi jati diri kita juga hilang," kata dokter pemilik klinik kecantikan Miracle ini.
Menurut Lanny, di era industri 4.0 penampilan wajah juga sudah menggunakan teknologi digital agar perubahan seperti yang diinginkan bahkan saat ini dikenal dengan istilah arsitektur wajah.
Perubahan penampilan, menurut Lanny, sudah dikenal sejak 1800 di era Ratu Victoria namun sifatnya lebih ke dua dimensi karena mengandalkan riasan, namun dalam era digital ini masyarakat mulai menggunakan teknologi kedokteran untuk mengubah wajah.
Lanny mengatakan, banyak cara untuk mengubah wajah melalui metode minimal invansif yang lebih aman diantaranya dengan memanfaatkan teknologi benang, ultrasound, bahkan laser .
Menurut Lanny, mengubah wajah saat ini bahkan sudah merambah ke dunia kerja, beberapa psikolog bisa melihat seseorang lebih tepat menduduki jabatan tertentu hanya dengan melihat wajah. "Misalnya dengan melihat bentuk alis sudah bisa dinilai tingkat kejujuran seseorang," ujarnya.
Lanny menjelaskan, untuk wanita di Jakarta dan kota besar lainnya pada saat ini tren mengubah bentuk wajah lebih disebabkan untuk memperluas aktivitas sosial dan pergaulan.