Bisnis.com, JAKARTA – Retail fashion Forever 21 Incorporation sedangkan menyiapkan dokumen potensi kebangkrutan.
Perusahaan ini sedang berbicara dengan beberapa tim penasihat keuangan untuk menstrukturisasi utang dan bernegosiasi dengan beberapa peminjam, seperti yang disampaikan Bloomberg.
Fokus perusahaan ini saat ini adalah mengamankan posisi debitur, sehingga nantinya tercapai kesepatakan di luar jalur hukum.
Pengajuan dokumen kebangkrutan ini nantinya akan membantu perusahaan menutup toko yang tidak menguntungkan dan merekapitalisasi bisnis.
Jika retail ini diekspektasikan akan menutup tokonya secara besar-besaran, maka hal ini akan berdampak pada penyedia toko yang akan kesulitan mencari sewa, sehingga pemilik toko sudah harus bersiap mengambil langkah realitis menghadapi isu ini.
Co-founder Forever 21, Do Won Chang saat ini tengah memberi perhatian lebih pada pemegang saham pengendali di Forever 21 dalam aksi penggalangan dana. Namun, saat dihubungi Bloomberg, pihak Forever 21 belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Didirikan pada tahun 1984, Forever 21 mengoperasikan lebih dari 800 retail toko fashion di Amerika Serikat, Eropa, Asia dan Amerika Latin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1669263639.jpg?w=233&h=175)
